Page 200 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 15 APRIL 2021
P. 200
Waseso untuk mengimpor beras. Padahal saat ini tengah memasuki masa panen raya pertama
yang berlangsung sepanjang Maret-April 2021. Isu mengenai impor beras sebanyak 1 juta ton
ini pun mulai memberi tekanan terhadap harga gabah petani.
10. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Arifin Tasrif (19%) Selanjutnya, ada nama Arifin
Tasrif yang dianggap layak diganti versis survei.
Sebelum menjabat sebagai menteri, Arifin Tasrif adalah Duta Besar Indonesia untuk Jepang.
Selain itu, ia tiga kali menjadi direktur utama di tiga BUMN, yaitu PT Pupuk Indonesia, PT Pupuk
Sriwijaya, dan PT Petrokimia Gresik.
11. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, I Gusti Ayu Bintang Darmawati
(15%) I Gusti Ayu Bintang Darmawati adalah menteri perempuan ketiga di Kabinet Indonesia
Maju yang dianggap layak diganti.
Penunjukan I Gusti Ayu Bintang Darmawati Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak menggantikan Yohana Yembise. Gusti Ayu adalah politikus PDIP sekaligus istri dari Anak
Agung Gede Ngurah Puspayoga.Diketahui, Gede Ngurah Puspayoga adalah Menteri Koperasi dan
Usaha Kecil dan Menengah pada periode pertama Jokowi jadi presiden.
12. Menteri Agraria dan Tata Ruang, Sofyan Djalil (12,1%) Sofyan Djalil adalah satu di antara
menteri petahana yang kembali diangkat jadi pembantu presiden.
Pria kelahiran Aceh ini tercatat beberapa kali menjadi menteri. Pada masa pemerintahan SBY-
JK, Sofyan Djalil pernah menduduki dua jabatan menteri. Pertama Menteri Komunikasi dan
Informatika dengan masa jabatan 21 Oktober 2004 hingga 9 Mei 2007. Kedua, Menteri BUMN
pada 9 Mei 2007 hingga 20 Oktober 2009. Sementara pada masa pemerintahan Jokowi-JK,
Sofyan Djalil kembali dipanggil jadi menteri. Bahkan ia sudah tiga kali berganti pos.
Pertama, ia dipilih menjadi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dengan masa jabatan 27
Oktober 2014 hingga 12 Agustus 2015. Pada perombakan Kabinet Kerja, ia digantikan oleh
Darmin Nasution. Sofyan Djalil dipindah menjadi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional
Indonesia atau Kepala Bapennas masa jabatan 12 Agustus 2015 hingga 27 Juli 2016.
Pada perombakan kabinet yang kedua, ia kembali digantikan oleh Bambang Brodjonegoro.
Sebagai gantinya, Sofyan Djalil diangkat jadi Menteri Agraria dan Tata Ruang.
13. Menko Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan (9,8%) Luhut Binsar Pandjaitan juga
masuk sebagai menteri yang dianggap layak diganti versi IPO.
Bahkan ia pernah masuk dalam daftar serupa, tapi versi lembaga lain. Beberapa waktu lalu,
Luhut Binsar Pandjaitan menjadi sorotan setelah menjabat sebagai Menteri Kelautan dan
Perikanan Ad Interim. Ia menggantikan posisi Edhy Prabowo yang ditangkap Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK). Bagi Luhut, menjadi menteri ad interim atau menteri sementara
sendiri bukanlah yang pertama kali. Di era Jokowi, Luhut tercatat pernah lebih dari sekali
menjabat sebagai pelaksana tugas (Plt) menteri.
14. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim (9,7%) Nama yang juga kencang
berhembus sekaligus disebut layak diganti adalah Nadiem Makarim.
Nadiem Makarim adalah pendiri GoJek sekaligus menteri paling muda yang diangkat Jokowi di
Kabinet Indonesia Maju. Satu kebijakan Nadiem Makarim yang sempat membuat gaduh adalah
menghapus ujian nasional (UN) pada 2021.
Selain itu, dari kacamata Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia Jakarta, Ujang
Komarudin, Nadiem Makarim layak diganti karena kebijakannya yang tak jelas dan kontroversial.
199