Page 279 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 13 SEPTEMBER 2021
P. 279
PMI. Melalui penanganan psikologis pasien, kami berharap mereka segera bangkit, pulih dan
kembali ke keluarganya dengan selamat, sesuai keinginan dasar mereka saat ingin pulang ke
kampung halaman
Ringkasan
Surabaya menjadi salah satu pintu pulangnya TKI atau Pekerja Migran Indonesia (PMI). Mereka
yang positif COVID-19 dirawat di RSLI Surabaya. "Semua yang terkonfirmasi positif memang
rata-rata tanpa gejala (OTG) hingga gejala ringan. Meskipun demikian bagi yang mempunyai
komorbid seperti hipertensi, obesitas, gula darah dan sebagainya perlu diwaspadai," kata Dokter
Spesialis Paru dr Nevy Shinta Damayanti SpP kepada wartawan di RSLI, Jumat (10/9/2021).
BEGINI PENANGANAN TKI YANG POSITIF COVID-19 DI RSLI SURABAYA
Surabaya menjadi salah satu pintu pulangnya TKI atau Pekerja Migran Indonesia (PMI). Mereka
yang positif COVID-19 dirawat di RSLI Surabaya.
"Semua yang terkonfirmasi positif memang rata-rata tanpa gejala (OTG) hingga gejala ringan.
Meskipun demikian bagi yang mempunyai komorbid seperti hipertensi, obesitas, gula darah dan
sebagainya perlu diwaspadai," kata Dokter Spesialis Paru dr Nevy Shinta Damayanti SpP kepada
wartawan di RSLI, Jumat (10/9/2021).
Bagi pasien dengan ciri-ciri khusus akan dilakukan uji Whole Genome Sequencing (WGS).
Tentang varian baru, imbuhnya, gejalanya hampir sama. Tapi virus sebagai makhluk hidup juga
belajar dan menyesuaikan diri.
"Sebagaimana halnya pasien reguler, 80 persen pasien RSLI dari PMI (luar negeri),
penanganannya sekarang terbalik. Kalau dulu PMI dipisahkan dari pasien umum. Sekarang
pasien umum yang dipisahkan dari pasien PMI, karena jumlahnya sudah relatif sedikit," jelasnya.
Pasien dari PMI juga diberi edukasi yang tepat, karena terkadang mereka yang dari luar negeri
menerima informasi yang simpang siur tentang COVID-19. Termasuk masalah aturan karantina.
"Yang jelas mereka dari luar negeri harus benar-benar sudah clear saat akan kembali ke
masyarakat. Sehingga tidak lagi ada penularan yang massif hingga terjadi Kejadian Luar Biasa
(KLB)," ujarnya.
Masyarakat pun, tambahnya, harus menerapkan kewaspadaan yang sama. Masyarakat juga
harus tetap menyadari akan bahaya Corona dan jangan sampai abai.
"Yang merasakan gejala (klinis) COVID-19 harus lapor ke faskes terdekat, supaya ditangani.
Vaksinasi harus jalan terus, sehingga semua aman. Jangan sampai kita kehilangan satu generasi
akibat pandemi ini," jelasnya.
Sementara Penanggung Jawab RSLI Surabaya, Laksamana Pertama dr Ahmad Samsulhadi MARS
menambahkan, selain merawat pasien COVID-19 14 hari, juga tetap memonitoring hingga pasien
benar-benar sembuh. Semua dipantau dan dicermati, untuk yang CT Value-nya masih rendah,
ditunda kepulangannya.
"Selanjutnya diedukasi dan dirawat lebih lanjut. Mereka yang sudah bisa pulang, tapi masih
menunggu jadwal keberangkatan pesawat maupun kapal laut, juga difasilitasi oleh relawan
pendamping PPKPC-RSLI melalui rumah singgah. Dengan fasilitas dan layanan gratis ini
278