Page 44 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 13 SEPTEMBER 2021
P. 44
"Bapak, Ibu, cobalah pikir keluarga, pikir istri/suami, pikirkan anak juga kalau mereka
butuh pendidikan. Istri atau suami butuh untuk tetap survive karena risiko selalu
menghampiri kita apapun pekerjaannya mulai dari kecelakaan kerja sampai meninggal,"
ucapnya.
"Ayok aware. Risiko kerja itu bisa terjadi kapan saja dan di mana saja," imbuhnya.
Menurutnya, dengan membayar iuran program mulai Rp 16.800 per bulan, pekerja akan
mendapatkan perlindungan Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK).
Dengan pembayaran itu, manfaat yang didapat berupa pengobatan tanpa batas biaya,
serta Jaminan Kematian (JKm) yang manfaatnya akan diterima ahli waris jika peserta
meninggal dunia berupa santunan uang tunai.
Hal itu disampaikan Menaker Ida pada acara Sosialisasi Program BPJS Ketenagakerjaan
bagi Pekerja Bukan Penerima Upah di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (11/9).
Menaker Ida menyatakan, jumlah pekerja informal jauh lebih banyak dibanding pekerja
formal (pekerja penerima upah). Namun, kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan masih
didominasi oleh pekerja formal.
"Apalagi di masa pandemi ini, pekerja informal naik cukup signifikan. Jadi data Februari
2021, pekerja informal kita jumlahnya itu 59 persen, hampir 60 persen itu pekerja bukan
penerima upah, sementara yang penerima upah 40-an persen," ucapnya.
Padahal, menurutnya, baik pekerja formal maupun informal, keduanya memiliki risiko
kerja. Apalagi dalam kondisi pandemi COVID-19 ini membuat siapa pun seharusnya
merasa perlu untuk mendapatkan jaminan sosial.
"Bapak, Ibu, cobalah pikir keluarga, pikir istri/suami, pikirkan anak juga kalau mereka
butuh pendidikan. Istri atau suami butuh untuk tetap survive karena risiko selalu
menghampiri kita apapun pekerjaannya mulai dari kecelakaan kerja sampai meninggal,"
ucapnya.
"Ayok aware. Risiko kerja itu bisa terjadi kapan saja dan di mana saja," imbuhnya.
Menurutnya, dengan membayar iuran program mulai Rp 16.800 per bulan, pekerja akan
mendapatkan perlindungan Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK).
Dengan pembayaran itu, manfaat yang didapat berupa pengobatan tanpa batas biaya,
serta Jaminan Kematian (JKm) yang manfaatnya akan diterima ahli waris jika peserta
meninggal dunia berupa santunan uang tunai.
43