Page 33 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 26 AGUSTUS 2019
P. 33

Carmi berangkat ke Arab Saudi dibantu oleh satu orang di Desa Rawaurip, juga
               melalui jasa pemberangkatan tenaga kerja untuk keluar negeri, yakni PT Umah
               Sejati Alwidah Jaya Sentosa Carmi berangkat ke Arab Saudi dibantu oleh seorang di
               Desa Rawaurip, juga melalui jasa pemberangkatan tenaga kerja untuk keluar negeri,
               yakni PT Umah Sejati Alwidah Jaya Sentosa.

               Perusahaan yang memberangkatkan TKI asal Cirebon tersebut sudah sejak lama
               tutup.

               Lahir pada 4 Mei 1971 di Kabupaten Cirebon, Carmi menyelesaikan pendidikan
               sekolah dasar (SD) pada tahun 1987. Setahun berselang, pada 1988, Carmi
               meminta izin kepada ayahnya untuk membantu meningkatkan perekonomian
               keluarga dengan cara menjadi TKI.

               Pada 1991 atau tiga tahun setelah pemberangkatannya, keluarga masih sempat
               mendapatkan kabar dari Carmi melalui surat.

               Pada tahun-tahun selanjutnya, pihak keluarga sama sekali tak tahu lagi kabar soal
               Carmi .

               Pada 1995, ayah kandung Carmi , Ilyas (85), mendatangi kantor PT Umah Sejati
               Alwidah di Jakarta, untuk mengetahui keberadaan Carmi . Keluarga pun berhasil
               berkomunikasi dengan Carmi walau dalam waktu singkat.

               Sejak itu, selama puluhan tahun, Ilyas hanya mampu memandangi secarik kertas
               berupa salinan dokumen yang berisi identitas putrinya tersebut saat pemberkasan
               untuk bekerja di Arab Saudi .

               "Waktu daftar, anak saya belum punya KTP. Yang ngurusnya juga sponsor, tapi
               udah meninggal," kata Ilyas dirumahnya pada Minggu siang (28/7/2019).

               Ilyas mengatakan, Carmi yang merupakan anak pertama dari 10 bersaudara itu,
               bekerja rumah pasangan suami istri Suud bin Hudaiban dan Habibah, di Riyadh,
               Arab Saudi , sebagai asisten rumah tangga (ART).

               "Sampai sekarang belum ada lagi kabar," kata Ilyas.

               Berbagai cara dilakukan oleh Ilyas sekeluarga untuk memulangkan Carmi , mulai
               dari mengadu ke perusahaan yang memberangkatkan anaknya itu, pemerintah
               desa, hingga lembaga perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (TKI).

               Ilyas mengatakan, ia pernah ditawari oleh salah satu orang yang mengaku memiliki
               cara untuk memulangkan TKW yang tak kunjung pulang. Setelah mengeluarkan
               banyak uang, Carmi tetap saja tidak kunjung pulang.

               "Sudah habis harta, benda, demi anak. Tapi saya yakin anak saya masih hidup ,"
               kata Ilyas.



                                                       Page 32 of 137.
   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38