Page 42 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 OKTOBER 2021
P. 42

"Oleh karena itu, kami meminta Gubernur Jawa Barat untuk menaikkan UMK tahun 2022 sesuai
              tuntutan kaum buruh," pungkasnya.
              Di sejumlah daerah, upaya buruh meminta kenaikan upah minimum juga sudah mulai bergulir.
              Di Kabupaten Bogor, misalnya, pada Rabu lalu, buruh melakukan aksi di Jalan Tegar Beriman,
              Cibinong. Tuntutan mereka biasa: kenaikan upah.

              Bupati  Bogor,  Ade  Yasin  mendorong  Dewan  Pengupahan  Kabupaten  (DPK)  agar  segera
              menyelesaikan perundingan mengenai kenaikan upah minimum kabupaten (UMK) tahun 2022.

              "Aspirasi  dari  teman-teman  diwakili  25  DPC  (serikat  buruh)  sudah  didengar  dan  direspon
              langsung.  Izinkan  saya  menyampaikan  salam  dari  beliau  (bupati),"  ungkap  anggota  Komite
              Percepatan  Pembangunan  Kabupaten  Bogor,  Saepudin  Muhtar  saat  mewakili  Bupati  Bogor
              menemui buruh.

              Menurut pria yang akrab disapa Gus Udin itu, Bupati Ade Yasin sudah menandatangani surat
              yang ditujukan kepada DPK Jawa Barat agar menyelesaikan perundingan rumusan mengenai
              kenaikan UMK.

              "Atas  nama  pemerintah  daerah,  Bupati  Bogor  mendorong  kepada  DPK  untuk  segera
              menyelesaikan perundingan rumusan kenaikan UMK 2022," kata Gus Udin.

              Ia menyebutkan bahwa salinan surat rekomendasi kenaikan UMK tahun 2022 tersebut juga telah
              diserahkan  kepada  para  perwakilan dari  25  Dewan  Pimpinan  Cabang  (DPC)  serikat  buruh  di
              Kabupaten Bogor.

              "Bogor konsisten, bupatinya bersama dengan buruh. Jelas, kemarin pernyataan sikapnya sudah
              jelas. (Surat) Ini sudah diserahkan langsung ke 25 DPC," ujarnya.

              Seperti diketahui, belakangan para buruh Kabupaten Bogor kerap melakukan aksi demo dijalan
              Tegar Beriman, menuntut kenaikan UMK tahun 2022.

              Pada tahun 2021, nilai UMK di wilayah Kabupaten Bogor Rp 4,2 juta, di atas UMK wilayah Kota
              Bogor yang senilai Rp4,l juta. UMK Kabupaten Bogor tak mengalami kenaikan sejak tahun 2020.

              Di sisi lain, Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kabupaten Bogor keberatan menaikan UMK
              saat perekonomian belum seutuhnya pulih imbas pandemi Covid-19.
              "Hal yang dikhawatirkan pelaku industri saat ini adalah penyesuaian upah minimum kabupaten,"
              ungkap Wakil Ketua Apindo Kabupaten Bogor, Nanda Iskandar.

              Ia  menyebutkan  sektor  industri  di  Kabupaten  Bogor  sangat  terganggu  dengan  adanya
              pembatasan aktivitas masyarakat selama pandemi. Pasalnya, selama tahun 2020, pemasaran
              hasil produksi dalam negeri dan ekspor mengalami penurunan sekitar 50-70%.

              Kemudian, 80% perusahaan tercatat mengalami penurunan pendapatan, sehingga berpengaruh
              pada operasional perusahaan. Akibatnya, sebanyak 10.271 pekerja terpaksa dirumahkan dan
              1.966 pekerja lainnya terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).


              Iskandar menerangkan, Apindo berharap langkah penyelamatan lain dari Pemerintah Kabupaten
              Bogor,  seperti  memangkas  banyak  alur  birokrasi  untuk  kemudahan  berinvestasi,  penundaan
              pajak atau retribusi daerah.

              "Selanjutnya juga harus melaksanakan PP 36 tahun 2021 secara konsisten dan tidak berpihak.
              Karena  menyelamatkan  industri  juga  menyelamatkan  pekerja  dan  keluarganya,"  terang
              Iskandar. (ing)

                                                           41
   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47