Page 139 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 30 AGUSTUS 2021
P. 139

Selain  itu,  komitmen  bersama  mewujudkan  tujuan  pembangunan  berkelanjutan  global
              (Sustainabale  Development  Goals/SDGs)  tentang  kesetaraan  gender  dan  pemberdayaan
              perempuan.

              "Ini  suatu  cara  yang  tepat  untuk  meningkatkan  peran  dan  pelindungan  angkatan  kerja
              perempuan  mendukung  pemulihan  ekonomi  selama  masa  pandemi,"  kata  Menteri
              Ketenagakerjaan Ida Fauziyah di Jakarta, Minggu (29/8).

              Menaker  Ida  menyampaikan,  bentuk  komitmen  Pemerintah  Indonesia  menindaklanjuti
              Lokakarya  Regional  ASEAN  Peningkatan  Peran  dan  Perlindungan  Perempuan  Angkatan  Kerja
              untuk Mendukung Pemulihan Ekonomi di Masa Pandemi, yang dilaksanakan pada Kamis (26/8)
              secara hybrid.

              Sebagai salah satu kelompok rentan di masa pandemi, kaat Menaker, peningkatan kesadaran
              tentang  peran  dan  pelindungan  perempuan  sangatlah  penting  untuk  menjadi  perhatian
              stakeholder ketenagakerjaan.
              Selain itu, perlu langkah-langkah peningkatan peran dan pelindungan angkatan kerja perempuan
              dalam pemulihan ekonomi negara-negara ASEAN yang terdampak pandemi Covid-19.

              "Perlu  adanya  kerja  sama  antara  negara  anggota  ASEAN  dengan  mitra  sosial  lainnya  untuk
              meningkatkan peran pelindungan angkatan kerja perempuan, serta mewujudkan upaya nyata
              ASEAN  terhadap  pencapaian  target  SDG  terkait  isu  kesetaraan  gender  dan  pemberdayaan
              perempuan," kata Menaker Ida.

              Berdasarkan  laporan  ILO  atau  Organisasi  Perburuhan  Internasional,  pekerja  perempuan  di
              kawasan Asia-Pasifik terdampak krisis secara tidak proporsional.

              Artinya, perempuan yang kehilangan pekerjaan lebih besar dibandingkan laki-laki.
              Menurut ILO, 297 juta perempuan bekerja di sektor berisiko tinggi pada tahun 2019 di Asia dan
              Pasifik.

              Angka ini setara dengan 43,3 persen pekerjaan perempuan (dibandingkan dengan 37,6 persen
              untuk semua pekerja).

              "Berbagai  alasan  menyebabkan  kerugian  bagi  pekerja  perempuan.  Sebab  sebagian  besar
              perempuan di kawasan Asia-Pasifik bekerja di sektor-sektor yang sangat terpengaruh oleh krisis,"
              ujar Menaker Ida.

              (mar1/jpnn) Yuk, Simak Juga Video ini!.



















                                                           138
   134   135   136   137   138   139   140   141   142   143   144