Page 37 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 ApRIL 2019
P. 37
Sementara itu, Duta Besar RI untuk Yordania Andy Rachmianto mengatakan, program
Amnesti ini harus dimanfaatkan sebenar-benarnya, karena program ini tidak selalu
ada setiap tahunnya. "Kami menargetkan setidaknya 50% dari WNI yang berstatus
ilegal dapat dibantu kepulangannya," katanya.
Menurut Andy, kebijakan Amnesti ini diberlakukan selama enam bulan terhitung sejak
12 Desember 2018 dan akan berakhir pada 12 Juni 2019. "Dalam rangka optimalisasi
pemanfaatan program ini, KBRI Amman telah melakukan berbagai sosialisasi baik
dengan pertemuan langsung, telepon, maupun melalui media sosial," ujar alumnus
Hubungan Internasional Unpad ini.
Atase Ketenagakerjaan KBRI di Amman, Suseno Hadi menambahkan, hampir seluruh
WNI yang memanfaatkan program Amnesti ini adalah para pahlawan penyumbang
devisa, yang seluruhnya perempuan dan telah menetap di Yordania selama belasan
tahun.
Dia berharap mereka dapat memanfaatkan program Amnesti ini untuk dapat kembali
ke Indonesia. Bagi mereka yang tidak memanfaatkan program ini, denda izin
tinggalnya akan dihitung sejak masa izin tinggal resminya habis, dengan perhitungan
1.5 Jordan Dinnar (sekitar Rp 29.500) perhari.
Disebutkan, setelah diumumkannya program Amnesti ini jumlah pekerja migran
bermasalah yang mendaftarkan diri ke KBRI terus bertambah setiap harinya. Adanya
kebijakan ini diharapkan dapat menjaring seluruh WNI yang bermasalah terhadap
pelanggaran izin tinggalnya di Yordania.
"KBRI telah berkoordinasi dengan pihak imigrasi dan beberapa institusi pemerintah
terkait agar bisa membantu kepulangan mereka ke tanah air," kata Suseno.
Page 37 of 78.