Page 71 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 ApRIL 2019
P. 71
Sepuluh pekerja migran dari Provinsi Banten yakni Tangerang delapan orang, dan
Serang dua orang. Berikutnya dua pekerja migran masing-masing dari Provinsi NTB
Sumbawa dan Lombok Tengah, Jawa Tengah (Pekalongan) dan Provinsi Jawa Timur
(Jember dan Banyuwangi).
Sementara itu, Dubes KBRI Amman, Andy Rachmianto, mengatakan, program
Amnesty pemerintah Yordania ini harus dimanfaatkan sebenar-benarnya, karena
program ini tidak selalu ada setiap tahunnya. "Kami menargetkan setidaknya 50%
dari WNI yang berstatus illegal dapat dibantu kepulangannya," kata Andy.
Kebijakan Amnesty ini diberlakukan selama enam bulan, terhitung sejak tanggal 12
Desember 2018 dan akan berakhir nanti tanggal 12 Juni 2019. Dalam rangka
optimalisasi pemanfaatan program ini, KBRI Amman telah melakukan berbagai
sosialisasi baik dengan pertemuan langsung, telepon, maupun melalui media sosial.
Menurut Atase Ketenagakerjaan KBRI Amman, Suseno Hadi, hampir seluruh WNI
yang memanfaatkan program Amnesty ini adalah para pahlawan penyumbang devisa,
yang seluruhnya perempuan dan telah menetap di Yordania selama belasan tahun.
Karena itu, diharapkan mereka dapat memanfaatkan program Amnesty ini untuk
dapat kembali ke Indonesia. Bagi mereka yang tidak memanfaatkan program ini,
denda izin tinggalnya akan dihitung sejak masa izin tinggal resminya habis, dengan
perhitungan 1.5 Yordania Dinnar (sekitar Rp 29.500) per hari.
Setelah diumumkannya program Amnesty ini jumlah pekerja migran bermasalah yang
mendaftarkan diri ke KBRI terus bertambah setiap harinya.
Dengan kebijakan Amnesty ini diharapkan dapat menjaring seluruh WNI yang
bermasalah terhadap pelanggaran izin tinggalnya di Yordania. "KBRI telah
berkoordinasi dengan pihak imigrasi dan beberapa institusi pemerintah terkait agar
bisa membantu kepulangan mereka ke Tanah Air," kata Suseno.
Suasana haru tercipta saat para PMIB bertemu keluarganya yang menjemput di
bandara. "Alhamdulillah bisa pulang melalui Amnesty Yordania. Jadi bisa pulang gratis
dan proses kepulangannya pun sangat cepat, " kata Altarmini (35) asal Bandung yang
telah bekerja lima tahun di Yordania.
Altarmini terharu dan terisak saat anak dan orangtuanya menjemput di Bandara
Soekarno - Hatta. Sementara Tania (31) pekerja migran dari Cianjur mengaku senang
bisa kembali ke Tanah Air. "Saya senang bisa kembali ke Tanah Air dengan cepat dan
tanpa biaya. Semua hak-hak kami pun sudah dilunasi. Tak ada masalah, " ujar Tania
yang telah tujuh tahun berpisah dengan keluarganya.
Page 71 of 78.