Page 179 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 11 NOVEMBER 2021
P. 179

UMP 2022 MULAI DIBAHAS, DISNAKER LAMPUNG LIBATKAN PAKAR EKONOMI
              HINGGA SERIKAT BURUH
              Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Lampung, bersama
              dengan  dewan  pengupahan  mulai  melakukan  pembahasan  terkait  dengan  Upah  Minimum
              Provinsi (UMP) yang akan diterapkan pada tahun 2022 mendatang.

              "Kami sudah rapatkan dengan dewan pengupahan. Didalam rapat itu kita akan membahas dan
              menentukan formula didalam menetapkan UMP 2022 mendatang," kata Kepala Disnaker Provinsi
              Lampung Agus Nompitu saat dimintai keterangan, Rabu (10/11/2021).

              Agus  mengatakan,  jika  sampai  saat  ini  pihaknya  belum  menerima  surat  edaran  (SE)  dari
              Kementerian Ketenagakerjaan terkait dengan penetapan upah minimum provinsi (UMP) tahun
              2022 mendatang.

              "Surat edaran dari kementerian sampai saat ini belum kami terima. Namun saya kira dalam waktu
              dekat  akan  keluar.  Namun  sambil  menunggu  kami  sudah  mempersiapkan  jadi  nanti  tinggal
              disesuaikan," kata dia.

              Ia mengatakan, jika pihaknya sudah menerima SE dari Kementerian Ketenagakerjaan maka akan
              segera  dilakukan  pembahasan  dalam  menentukan  UMP  yang  akan  dijadikan  acuan  oleh
              kabupaten/kota untuk menentukan UMK.

              "Karena  setelah  penetapan  UMP  maka  ini  akan  menjadi  rujukan  kabupaten/kota  dalam
              menentukan  UMK.  Masukan  dari  para  buruh  juga  kami  tampung  dan  nanti  akan  dilakukan
              pembahasan," katanya.

              Ia melanjutkan, indikator dari penetapan adanya kenaikan atau tidak terhadap UMP 2022 di
              Lampung ialah dari sisi pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi, hingga aspek tenaga kerja yang
              ada di Lampung.

              "Tentu kita pertimbangkan aspek pertumbuhan ekonomi yang kondisinya membaik dan tingkat
              inflasi. Bisa saja UMP 2022 naik, namun nanti berdasarkan hasil kajian jika kita pandang rasional
              untuk naik maka naik," kata dia.

              Dalam menentukan UMP pihaknya juga akan melibatkan berbagai unsur. Mulai dari akademisi,
              pakar  ekonomi,  serikat buruh,  Apindo,  BPS  hingga  satuan  kerja  lainnya  yang  erat  kaitannya
              dengan buruh.
              "Namun segala sesuatu kita tentukan dari hasil rapat karena hasil rapat yang terdiri dari berbagai
              unsur. Juga ada satker lain yang terkait dengan sisi ketenagakerjaan seperti Disperindag hingga
              DKP," kata dia. (*)




















                                                           178
   174   175   176   177   178   179   180   181   182   183   184