Page 186 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 11 NOVEMBER 2021
P. 186

Menurut Salim,. kezaliman dan ketidakadilan diperlihatkan secara nyata di era Rezim Jokowi. Hal
              ini bisa dilihat dari BuzzerRp pendukung rezim yang sudah dilaporkan berkali-kali ke polisi tetapi
              tidak ada tindak lanjutnya.

              Sementara pihak-pihak yang mengkritisi rezim, langsung ditindaklanjuti dengan cepat. Dengan
              tuduhan  ujaran  kebencian  dan  melanggar  UU  ITE,  pihak  -pihak  yang  bersebrangan  dengan
              pemerintah langsung ditahan dan dipenjara, seperti yang dialami Syahganda Nainggolan, Jum-
              hur Hidayat, Munarman dan lainnya.

              Korupsi

              Selain  itu,  sambung  Salim,  kasus  korupsi  sudah  menjadi  kebiasaan  para  elit  di  negeri  ini.
              Berdasarkan laporan Indonesia Corruption Watch (ICW) bahwa pemberantasan korupsi hancur
              di  tangan  pemerintahan  Presiden  Jokowl.  Ada  sejumlah  indikator  yang  menunjukkan
              pemberantasan korupsi di Indonesia mulai mandek, di antaranya, kinerja Komisi Pemberantasan
              Korupsi (KPK) yang mengendur.
              "Dari kasus Harun Masiku sampai bisnis PCR tidak jelas penyelesainnya," katanya.

              la juga salut komunitas emak-emak yang akan berunjuk rasa pada 10 November 2021. "Militansi
              dan jiwa revolusioner emak-emak tidak diragukan lagi," ungkapnya.

              Ribuan Buruh

              Sementara itu, Presiden KSPI, Said lqbal mengatakan lebih dari 10 ribu buruh akan turun ke
              jalan pada 10 November 2021. "KSPI akan melakukan aksi besar-besaran di 26 provinsi, lebih
              dari 150 kabupaten kota, melibatkan lebih dari 10 ribu buruh dari 1.000 pabrik pada 10 november
              2021 secara serempak," kata dia dalam konferensi pers, Rabu (3/11/2021).

              Rencananya aksi tersebut akan dilaksanakan sejak pukul 10 pagi hingga selesai dengan titik aksi
              pada kantor Gubernur, kantor Walikota atau Bupati, dan Kantor DPRD di wilayah yang menggelar
              aksi tersebut.

              Said menyebut tuntutan akan membawa empat hal. Pertama, naikkan Upah Minimum Provinsi
              dan Upah Minimum Kabupaten/ Kota sebesar 7-10 persen.

              Kedua, berlakukan upah minimum sektoral UMSK 2021 dan 2022. Ketiga, cabut Omni; bus Law
              Undang-undang Cipta Kerja. Dan keempat berlakukan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) tanpa
              Omnibus Law.



























                                                           185
   181   182   183   184   185   186   187   188   189   190   191