Page 128 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 18 AGUSTUS 2021
P. 128
KEMENAKER BEBERKAN CIRI-CIRI SPONSOR ILEGAL PEKERJA MIGRAN, SUDAH
MAKAN KORBAN
Dirjen Binapenta dan PKK Kemenaker Suhartono mengatakan pihaknya akan memberi sanksi
tegas terhadap Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) yang terlibat
menempatkan CPMI secara nonprosedural.
"Sesuai Kepmenaker Nomor 294 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Penempatan Pekerja Migran
Indonesia pda Masa Adaptasi Kebiasaan Baru, P3MI pada saat ini harus memenuhi protokol
kesehatan," ujarnya dalam Siaran Pers Biro Humas Kemenaker, Selasa (17/8).
Kemenaker, lanjut Suhartono, tak pernah bosan mengimbau semua masyarakat untuk berhati-
hati dan waspada.
Menurut dia sponsor ilegal memiliki bujuk rayu untuk bekerja ke luar negeri dengan mudah dan
gaji tinggi.
Oleh karena itu, kata dia, masyarakat harus memastikan P3MI yang memberangkatkan keluar
negeri terdaftar di Kemenaker .
"Pastikan bahwa penempatan PMI keluar negeri melalui Dinas Ketenagakerjaan atau Layanan
Terpadu Satu Atap (LTSA) kabupaten/kota setempat," tegas Suhartono.
Sementara Direktur Bina Penempatan dan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PPPMI)
Rendra Setiawan mengungkapkan sidak Tim Satgas PPMI ke kota Batam di Hotel Penuin, Kota
Batam, Kepulauan Riau, Senin (16/8) kemarin adalah respons atas pengaduan masyarakat.
Ada laporan terhadap dugaan penempatan PMI nonprosedural ke negara Singapura melalui
Batam yang diindikasikan ditempatkan oleh orang perseorangan, bukan melalui pelaksana
penempatan PMI.
"Hal ini jelas melanggar ketentuan UU No.18 Tahun 2017 tentang Pelindungan PMI," kata
Rendra.
Rendra mengatakan pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Satgas PPMI Provinsi Kepri dan
Kota Batam untuk melakukan pencegahan penempatan PMI secara nonprosedural melalui kota
Batam.
"Kami mengharapkan seluruh masyarakat yang mengetahui adanya dugaan tindakan-tindakan
penempatan PMI nonprosedural baik ke negara-negara Asia Pasifik maupun Timur Tengah dapat
segera melaporkan kepada pemerintah," ujar Rendra.
Dirjen Binwasnaker dan K3 Kemenaker, Hayani Rumondang, menyatakan Pengawas
Ketenagakerjaan akan menindaklanjuti dugaan penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI )
secara nonprosedural terhadap seorang Calon PMI tak berdokumen.
Saat ini, CPMI tanpa dokumen, Ruwanti (41) asal Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah telah
diamankan ke shelter pelindungan PMI UPT BP2MI Provinsi Kepri, sebelum dipulangkan ke
daerah asal oleh Kemnaker.
"Pengawas Ketenagakerjaan akan berkoordinasi dengan kepolisian mengenai adanya unsur
pidana dalam kasus tersebut terhadap semua pihak yang terlibat," kata Dirjen Haiyani
Rumondang.
(jpnn) Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:.
127