Page 38 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 18 AGUSTUS 2021
P. 38
Judul PROGRAM JKP MASUK PRIORITAS
Nama Media Bisnis Indonesia
Newstrend Jaminan Kehilangan Pekerjaan
Halaman/URL Pg19
Jurnalis Wibi P. Pratama
Tanggal 2021-08-18 04:22:00
Ukuran 395x295mmk
Warna Warna
AD Value Rp 345.625.000
News Value Rp 1.036.875.000
Kategori Ditjen PHI & Jamsos
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Ringkasan
Pemerintah menempatkan program Jaminan Kehilangan Pekerjaan sebagai satu dari lima
prioritas anggaran perlindungan sosial dalam RAPBN 2022. Namun, program yang dikelola oleh
BPJS Ketenagakerjaan itu memiliki sejumlah risiko ke depan. Saat memberikan keterangan pers
terkait dengan postur rancangan anggaran dan pendapatan belanja negara (RAPBN) 2022,
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indra-wati mengatakan bahwa anggaran perlindungan sosial pada
2022 mencapai Rp427,5 triliun atau 15,8% dari total belanja negara yang nilainya sebesar
Rp2.708,7 triliun.
PROGRAM JKP MASUK PRIORITAS
Pemerintah menempatkan program Jaminan Kehilangan Pekerjaan sebagai satu dari lima
prioritas anggaran perlindungan sosial dalam RAPBN 2022. Namun, program yang dikelola oleh
BPJS Ketenagakerjaan itu memiliki sejumlah risiko ke depan.
Saat memberikan keterangan pers terkait dengan postur rancangan anggaran dan pendapatan
belanja negara (RAPBN) 2022, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indra-wati mengatakan bahwa
anggaran perlindungan sosial pada 2022 mencapai Rp427,5 triliun atau 15,8% dari total belanja
negara yang nilainya sebesar Rp2.708,7 triliun.
Terdapat lima program prioritas terkait dengan alokasi anggaran perlindungan sosial itu.
Pertama, melakukan verifikasi dan validasi data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) secara
reguler dan mendorong pembangunan sistem yang terintegrasi antara DTKS, Kependudukan dan
Catatan Sipil, dan data terkait lainnya, serta meningkatkan pengawasan penyaluran bantuan
sosial (bansos).
Kedua, mendukung pelaksanaan reformasi perlindungan sosial secara bertahap dan terukur
melalui Integrasi berbagai program bansos, dan kebijakan subsidi energi tepat sasaran. Ketiga,
mendukung Program Jaminan Kehilangan Pekerjaan bagi pekerja sesuai amanat UU Cipta Kerja.
Keempat, penguatan koordinasi dan sinergi antar-kementerian/ lembaga baik dalam hal
kebijakan, pendataan, regulasi, dan skema atau mekanisme program dalam rangka pelaksanaan
37