Page 51 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 17 NOVEMBER 2021
P. 51

RATA-RATA NASIONAL UPAH MINIMUM 2022 NAIK 1,09%

              Kementerian  Ketenagakerjaan  (Kemenaker)  menetapkan  rata-rata  nasional  kenaikan  upah
              minimum 2022 adalah 1,09%. Selain berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun
              2021 tentang Pengupahan, kenaikan ini ditetapkan setelah dilakukan simulasi tentang penetapan
              upah minimum di seluruh Indonesia.

              Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menegaskan, pemerintah pusat akan memberikan sanksi
              terhadap  kepala  daerah  yang  tidak  melakukan  penentuan  upah  minimum  sesuai  dengan
              ketentuan yang telah ditetapkan. Kementerian Dalam Negeri telah memberikan Surat Edaran
              Menteri  Dalam  Negeri  561/6393/SJ  terkait  Penetapan  Upah  Minimum  2022  kepada  seluruh
              gubernur.

              "Di dalam surat tersebut juga dijelaskan mulai sanksi, teguran tertulis, kemudian pemberhentian
              sementara sampai pemberhentian permanen," ucap Ida dalam konferensi pers secara daring,
              Selasa  (16/11).  Pemberian  sanksi  ini,  tambah  dia,  berdasarkan  Undang-  Undang  Nomor  23
              Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.

              Kemenaker telah melakukan simulasi tentang penetapan upah minimum di seluruh Indonesia
              dan dari hasil perhitungan Kemenaker, rata-rata nasional kenaikan upah minimum adalah 1,09%.
              "Nanti pada saatnya gubernur akan menetapkan, tapi simulasinya secara nasional kenaikannya
              1,09%," ujar dia.

              Ida mengatakan, upah minimum ditentukan berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36
              Tahun 2021 tentang Pengupahan, dengan tujuan untuk mengurangi kesenjangan upah minimun,
              sehingga  terwujud  keadilan  antarwilayah.  Keadilan  antarwilayah  tersebut  dicapai  melalui
              pendekatan rata-rata konsumsi rumah tangga di masing-masing wilayah.

              "Upah minimum yang ada saat ini tidak memiliki korelasi sama sekali dengan angka rata-rata
              konsumsi, median upah atau bahkan tingkat pengangguran," kata Ida.
              Sementara itu, pekerja dengan masa kerja lebih dari satu tahun seharusnya menggunakan upah
              aktual atau upah efektif berdasarkan pada struktur dan skala upah (SUSU) di masing-masing
              perusahaan yang bersangkutan. Besaran upah efektif tersebut yaitu mengacu kepada struktur
              dan skala upah.
              Sebelumnya,  Wakil  Ketua  Dewan  Pengupahan  Nasional  (Depenas)  Adi  Mahfudz  Wuhadji
              mengatakan, perhitungan upah minimum mengacu pada Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020
              Tentang  Cipta  Kerja  dan  berdasarkan  Peraturan  Pemerintah  Nomor  36  Tahun  2021  tentang
              Pengupahan.

              Menurut Adi, upaya penentuan upah minimum ini memerlukan ketegasan dari kepala daerah.
              "Prinsipnya kami mengimbau semua pihak untuk taat. Gubernur yang menetapkan kiranya tidak
              diintervensi oleh pihak manapun," ucap Adi.
              Penangguhan Upah

              Selanjutnya,  Menaker  mengatakan,  pemerintah  tidak  memperbolehkan  perusahaan  untuk
              melakukan penangguhan upah sebesar upah minimum. Hal ini dilakukan sesuai dengan Undang-
              Undang Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja.

              "Seluruh perusahaan wajib membayar upah sekurang-kurangnya sebesar upah minimum 2022
              atau sebesar upah minimum sektoral yang masih berlaku. Bagi perusahaan yang membayar
              upah di bawah upah minimum akan dikenakan sanksi pidana," kata Menaker Ida Fauziyah.



                                                           50
   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56