Page 144 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 JANUARI 2019
P. 144

Title          BANYAK RITEL GULUNG TIKAR, MENKO DARMIN: ADA E-COMMERCE
               Media Name     okezone.com
               Pub. Date      18 Januari 2019
                              https://economy.okezone.com/read/2019/01/18/320/2006182/banyak-ritel-g ulung-tikar-
               Page/URL
                              menko-darmin-ada-e-commerce
               Media Type     Pers Online
               Sentiment      Negative






               Beberapa ritel mulai menutup gerainya. Terbaru adalah PT Hero Supermarket Tbk
               yang menutup 26 gerai jaringan ritel Giant Supermarket.

               Sebelumnya juga sudah ada beberapa ritel yang menutup gerainya. Seperti pada dua
               tahun  yang  lalu  adalah  ditutupnya  gerai  milik  PT  Ramayana  Lestari  Sentosa,  PT
               Matahari Departement Store hingga 7-Eleven (Sevel).

               Menanggapi hal tersebut, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution
               mengatakan, tutupnya sejumlah ritel karena gaya belanja masyarakat yang sudah
               berubah. Saat ini lebih banyak masyarakat yang memilih belanja lewat online.

               "Ya sudahlah kalau soal ritel karena dunia sedang berubah. Ada e-commerce," ujarnya
               saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Jakarta, Jumat
               (18/1/2019).

               Selain  itu,  lanjut  Darmin,  persaingan  usaha  antar  ritel  juga  kini  semakin  ketat.
               Berbagai cara dilakukan oleh perusahaan ritel untuk bisa survive.

               Salah  satu  caranya  adalah  dengan  cara  membuka  cabang  di  dekat  pemukiman
               masyarakat untuk mempermudah ketika berbelanja. Belum lagi, barang-barang yang
               disediakan pun biasanya merupakan barang-barang pokok kebutuhan sehari-hari.

               "Di kita khusus di Indonesia ada fenomena yang namanya Indomart, Alfamart, itu
               memang mengubah konstalasi. Mesti ada yang tersingkir ya. (Ada persaingan) Ya
               antar ritel," jelasnya.

               Sebagai  informasi,  sebelumnya  PT  Hero  Supermarket  Tbk  (HERO  Group)
               mengungkapkan alasan menutup 26 toko sejak 2014. Lesunya industri ritel di dalam
               negeri membuat perusahaan harus melakukan efisiensi bisnisnya.

               Hingga  kuartal  III-2018,  penjualan  Hero  mencapai  Rp9,85  triliun,  turun  1%
               dibandingkan  periode  yang  sama  tahun  sebelumnya.  Penurunan  tersebut  tidak
               terlepas  dari  lesunya  bisnis  makanan  meski  perlahan  diimbangi  oleh  bisnis  non
               makanan.

               "Perusahaan saat ini sedang menghadapi tantangan bisnis khususnya dalam bisnis
               makanan, oleh karena itu kami mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk




                                                      Page 143 of 160.
   139   140   141   142   143   144   145   146   147   148   149