Page 166 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 17 MARET 2021
P. 166
Judul Ramadhan Sebentar Lagi, Menaker Siapkan Aturan THR
Nama Media detik.com
Newstrend Aturan THR 2021
Halaman/URL https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/5495385/ramadhan-
sebentar-lagi-menaker-siapkan-aturan-thr
Jurnalis Soraya Novika
Tanggal 2021-03-16 14:10:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Kementerian Ketenagakerjaan
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Narasumber
positive - Ida Fauziyah (Menteri Ketenagakerjaan) Kami telah merumuskan kebijakan
pengupahan pada masa pemulihan ekonomi akibat COVID-19 seperti pemberian tunjangan hari
raya keagamaan tahun 2021
neutral - Ida Fauziyah (Menteri Ketenagakerjaan) Kami akan menyempurnakan Peraturan
Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) Nomor 6 Tahun 2016 tentang Tunjangan Hari Raya
Keagamaan dan Permenaker Nomor 7 Tahun 2016 tentang Uang Servis pada Usaha Hotel dan
Usaha Restoran di Hotel
Ringkasan
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengaku telah menyiapkan kebijakan Tunjangan Hari
Raya ( THR ) tahun ini di masa pemulihan ekonomi akibat pandemi COVID-19. "Kami telah
merumuskan kebijakan pengupahan pada masa pemulihan ekonomi akibat COVID-19 seperti
pemberian tunjangan hari raya keagamaan tahun 2021," ujar Ida dalam rapat kerja dengan
komisi IX, Selasa (16/3/2021).
RAMADHAN SEBENTAR LAGI, MENAKER SIAPKAN ATURAN THR
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengaku telah menyiapkan kebijakan Tunjangan Hari
Raya ( THR ) tahun ini di masa pemulihan ekonomi akibat pandemi COVID-19.
"Kami telah merumuskan kebijakan pengupahan pada masa pemulihan ekonomi akibat COVID-
19 seperti pemberian tunjangan hari raya keagamaan tahun 2021," ujar Ida dalam rapat kerja
dengan komisi IX, Selasa (16/3/2021).
Sayangnya, Ida tak merinci seperti apa kebijakan THR itu akan dilaksanakan apakah sama
dengan tahun lalu. Sebagaimana diketahui, tahun lalu Ida memperbolehkan pengusaha mencicil
atau menunda pemberian THR kepada buruh. Hal itu diperkenankan saat itu dunia usaha sedang
kesulitan imbas pandemi COVID-19. Oleh karenanya hal-hal semacam itu tidak dapat diabaikan.
165