Page 36 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 SEPTEMBER 2021
P. 36

pihaknya tidak bisa berbuat apa-apa. Sebab, serikat pekerja dan perusahaan tersebut sudah
              sama-sama sepakat.
              "Ya, mau diapakan? Daripada dia tutup, malah makin banyak pengangguran. Kalau perusahaan
              yang  berbadan  hukum,  lebih  dari  50  persen  sesuai  UMK.  Tapi,  di  kami,  banyak  UMKM  dan
              perorangan. Mereka rata-rata tidak sesuai UMK," ungkapnya kemarin (21/9).

              Dia menegaskan, pihaknya tidak dapat mengintervensi perusahaan yang tidak membayar upah
              karyawan sesuai dengan UMK. Di tengah pandemi Covid-19, tidak ada pemutusan hubungan
              kerja (PHK) saja sudah cukup baik.

              "Kalau saya, prinsipnya sepakat. Kalau kami intervensi, bisa tutup. Sekarang UMK Rp 4,2 juta
              dan pembahasan UMK pasti naik setiap tahun. Misalnya, sekarang dia Rp3 juta. Kalau naik, ya
              ikut naik," ujarnya.

              Dia  menambahkan,  dari  data  yang  dimilikinya  sampai  akhir  Agustus  2021,  di  Kota  Tangsel,
              terdapat 84 ribu penganggur. Jumlah tersebut masih diperkirakan terus meningkat.

              "Masih  tetap,  baru  dua  minggu.  Tambah  bisa,  apalagi  ditambah  tamatan  sekolah.  Malah
              bertambah  lagi.  Mana  ada  yang  turun,"  ungkap  Kepala  Disnaker  Kota  Tangsel  Sukanta  di
              kawasan Setu kemarin.

              Menurut  dia,  jumlah  penganggur  di  Kota  Tangsel  masih  terbilang  rendah  bila  dibandingkan
              dengan wilayah di Tangerang Raya, yakni Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang. Sebab,
              Kota Tangsel bukan kawasan industri.

              "Sedikit  Tangsel  segitu  jika  dibandingkan  dengan  kota  dan  kabupaten  lain.  Coba  Kabupaten
              Tangerang, coba Kota Tangerang Kami termasukyang paling kecil,' ujarnya.

              Sukanta  menjelaskan,  puluhan  ribu  orang  menganggur  karena  banyak  perusahaan  di  Kota
              Tangsel yang gulung tikar. Jumlah itu masih terus bertambah karena banyak para pelajar serta
              mahasiswa yang lulussekolah. Namun, merekasulit mendapatkan pekerjaan.

              Karena  itu,  pihaknya  memprediksi  gelombang  pemutusan  hubungan  kerja  (PHK)di  masa
              pandemi Govid-19 tahun ini teras berlanjut. "Pasti bertambah, apalagi pandemi belum berakhiif
              tandasnya. (mim/co4/ind)






























                                                           35
   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41