Page 139 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 24 AGUSTUS 2021
P. 139

"Kalau ini tidak didengar dan tidak diperhatikan MK kami akan mogok nasional. Menghentikan
              produksi, (dasar hukumnya) UU nomor 21 tahun 2000, UU 13 tahun 2003 boleh, UU tahun 1998
              boleh, dan tidak melanggar prokes tapi proses produksi berhenti," ujarnya.

              Said menambahkan, secara ekonomi para buruh memang akan sangat terpukul. Namun, kata
              dia, lebih terpukul lagi dengan adanya UU Cipta Kerja.

              "Jutaan  buruh  akan  berhenti.  Secara  Ekonomi  akan  terpukul,  ya  kami  juga  begitu,  terpukul
              karena omnibus law. Oleh karena itu kami memohon kepada hakim MK untuk mengabulkan uji
              formil dan uji materil yang dilakukan oleh buruh," imbuhnya.

              Selain itu, di saat Sidang Uji Formil UU Cipatker di Mahkamah Konstitusi yang diagendakan pada
              25  Agustus  mendatang,  para  buruh  juga  berencana  akan  melakukan  demonstrasi.  Di  saat
              bersamaan, pihaknya juga mendapatkan petisi di mana ada 1 juta orang yang meminta untuk
              membatalkan UU Omnibus Law.

              "Omnibus  itu  sudah  terjadi,  gara-gara  omnibus  law  buruh  harian,  udah  gajinya  di  bawah
              minimum, kalau isoman dua minggu upahnya dipotong dua minggu. Makan dari mana? Itu yang
              menjadi persoalan. Makanya kami sungguh-sungguh memperjuangkan omnibus law," tuturnya.

              "Sidang formil nanti juga kami sudah mendapatkan petisi 1 juta tanda tangan buruh dan elemen
              gerakan sosial lain yang meminta MK secara hormat, tanpa maksud mengancam untuk meminta
              omnibus itu dibatalkan. Kami berharap 10 juta orang ikut tanda tangan sampai MK mendengar
              ada jutaan orang meminta agar dibatalkan Omnibus Law UU Ciptaker," pungkasnya.














































                                                           138
   134   135   136   137   138   139   140   141   142   143   144