Page 145 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 24 AGUSTUS 2021
P. 145
"Bentuknya apa? Aksi keluar pabrik tapi nggak boleh keluar dari lingkungan perusahaan. Jadi
lokasi tetap di dalam pabrik, misal setiap perusahaan, serikat pekerja meminta izin keluar 20-30
maksimal 50 orang, dia keluar pabrik tanggal 25 Agustus kemudian mengibarkan bendera merah
putih dan spanduk dengan tiga tuntutan," ujarnya.
Isi tuntutan tersebut diantaranya menuntut batalkan omnibus law UU Ciptaker oleh Mahkamah
Konstitusi, turunkan angka penularan COVID-19 dan kematian buruh rakyat. Tingkatkan
vaksinasi khususnya untuk buruh dan cegah ledakan PHK serta berlakukan UMSK tahun 2021.
Sementara itu, dalam agenda sidang Uji Formil UU Ciptaker nanti, KSPI turut dihadirkan sebagai
saksi fakta yang diwakilkan oleh Presiden KSPI Said Iqbal. Said mengaku mengetahui proses
pembuatan dari awal hingga akhir dalam pengesahan UU Ciptaker yang dinilainya cacat formil.
"Tanpa bermaksud menyombongkan diri, saya yang tahu dari awal rencana penyiapan draf,
penyusunan, kemudian juga sampai proses pembahasan, sampai perundang-undangan yang
menyaksikan secara langsung proses-proses formil setidak-tidaknya untuk klaster
ketenagakerjaan dalam UU Ciptaker," imbuhnya.
"Kami merasa terjebak, ternyata tim yang masuk hanya mencari legalitas formal. Jadi hanya
memenuhi legalitas formal tapi secara substansi materi tidak ada. Rencana disahkan tanggal 8
Oktober 2020, tiba-tiba Pemimpin DPR memutuskan disahkan tanggal 5 Oktober 2020. Terjadi
cacat formil dalam pembahasan, bagaimana kita melihat halaman yang berubah, dan anggota
DPR pun ketika rapat paripurna draft yang disahkan itu tidak menerima," pungkasnya.
144

