Page 46 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 24 AGUSTUS 2021
P. 46
Judul 181 Calon PMI Ilegal asal NTT Gagal Diberangkatkan
Nama Media kompas.id
Newstrend PMI Ilegal
Halaman/URL https://www.kompas.id/baca/nusantara/2021/08/23/181-calon-pmi-
ilegal-asal-ntt-gagal-diberangkatkan/
Jurnalis KORNELIS KEWA AMA
Tanggal 2021-08-23 21:28:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Ditjen Binapenta
Layanan Korporasi
Sentimen Negatif
Ringkasan
Selama Januari-Agustus 2021 sebanyak 181 calon tenaga kerja Indonesia ilegal asal Nusa
Tenggara Timur gagal diberangkatkan para calo melalui Bandara El Tari Kupang dan Dermaga
Tenau Kupang. Dalam lima tahun terakhir, Pemprov NTT mencatat 3.150 tenaga kerja ilegal ke
luar negeri, sementara yang berangkat secara legal 6.297 orang.
181 CALON PMI ILEGAL ASAL NTT GAGAL DIBERANGKATKAN
Selama Januari-Agustus 2021 sebanyak 181 calon tenaga kerja Indonesia ilegal asal Nusa
Tenggara Timur gagal diberangkatkan para calo melalui Bandara El Tari Kupang dan Dermaga
Tenau Kupang. Dalam lima tahun terakhir, Pemprov NTT mencatat 3.150 tenaga kerja ilegal ke
luar negeri, sementara yang berangkat secara legal 6.297 orang.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nusa Tenggara Timur (NTT) Sylvia Peku Djawang
dalam seminar virtual yang diselenggarakan Serikat Pemuda NTT, di Kupang, Senin (23/8/2021),
mengatakan, berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Perdagangan Orang, NTT 2019 telah membentuk Satgas Pencegahan dan
Penanganan TKI (pekerja migran Indonesia/PMI) ilegal dari NTT. Satgas ini, antara lain,
beranggotakan TNI/Polri, pemprov, serta pengelola bandara dan pelabuhan laut.
Sejak Januari 2021 hingga 20 Agustus 2021 sebanyak 181 orang gagal diberangkatkan ke luar
negeri dan ke provinsi lain oleh tim Satgas Pencegahan dan Penanganan Pekerja Migran NTT.
Mereka hendak berangkat melalui Bandara El Tari Kupang dan Dermaga Tenau Kupang.
”Kebanyakan dari mereka mengaku berjalan sendirian, ternyata ada calo sudah menunggu di
tempat lain, seperti Jakarta, Surabaya, Nunukan, dan Batam,” kata Peku Djawang.
Sejak lima tahun terakhir atau 2016-2021, Pemprov mencatat 3.150 orang NTT berangkat secara
ilegal ke luar negeri dan ke provinsi lain. Kebanyakan dari mereka memilih jalur laut untuk tujuan
Malaysia dengan ”pintu masuk” Nunukan atau Batam. Di daerah tujuan itu calo memproses
45