Page 47 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 24 AGUSTUS 2021
P. 47
keberangkatan melalui ”jalur tikus” ke Malaysia. Ini biasa dilakukan calon PMI ilegal asal Flores
Timur dan Lembata.
Kebanyakan mereka mengaku berjalan sendirian, ternyata ada calo sudah menunggu di tempat
lain, seperti Jakarta, Surabaya, Nunukan, dan Batam. (Peku Djawang)
Selain itu, ada juga calo yang datang langsung ke desa-desa di NTT untuk merekrut calon PMI
ilegal. Ini biasa terjadi di daratan Timor Barat, seperti Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Timor
Tengah Utara, Malaka, Timor Tengah Selatan, dan Kabupaten Belu. Juga terjadi di Sumba Timur,
Sumba Barat, dan Sumba Barat Daya.
Sebagian dari calon TKI ilegal diberangkatkan dengan pesawat dari Kupang menuju Surabaya,
Jakarta, Batam, atau Medan, kemudian calo memproses keberangkatan ke Malaysia, termasuk
memalsukan dokumen keimigrasian calon TKI bersangkutan.
Calon TKI ilegal yang digagalkan terbanyak pada 2018, yakni 1.379 orang, menyusul 2017
sebanyak 662 orang, 2016 sebanyak 443 orang, 2019 sebanyak 317 orang, dan 2020 sebanyak
168 orang. Dalam dua tahun terakhir, meski di tengah ancaman pandemi Covid-19 dan Malaysia
sangat ketat melarang pencari kerja non-prosedural dari negara lain masuk, masih saja PMI
ilegal NTT masuk ke negeri jiran itu.
Masalah lain, yakni para PMI ilegal ini pergi dalam kondisi sehat dan segar, tetapi pulang telah
menjadi jenazah atau terisi di dalam peti mati. Berdasarkan data Pemprov, sejak 2016 hingga
20 Agustus 2021 sebanyak 400 TKI asal NTT meninggal di luar negeri dan jenazah mereka
dipulangkan ke desa asalnya. Jumlah ini belum termasuk mereka yang jenazahnya tidak
dipulangkan ke NTT karena alasan biaya atau tidak terpantau Konsulat RI di wilayah itu atau
Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI).
Kematian pekerja
Meski demikian, menurut catatan Kompas, data yang disampaikan rutin tahunan dari BP3TKI
NTT sebanyak 708 TKI asal NTT meninggal di luar negeri. Kematian terbanyak 2018, yakni 273
orang, dan terkecil pada 2020 sebanyak 74 orang. Sebagian besar dari mereka berstatus pekerja
ilegal. Januari 2021-20 Agustus 2021 sebanyak 91 orang dilaporkan meninggal di luar negeri.
Menurut Peku Djawang, jumlah pengangguran terbuka 2021 sebanyak 74.748 pencari kerja.
Angkatan kerja kaum muda sebanyak 1.381.142 orang, hampir 80 persen lulusan SD dan sekolah
menengah. Angkatan kerja ini terdiri dari mereka yang sudah bekerja dan belum bekerja.
Angkatan kerja kelompok sarjana 207.192 orang, diploma 61.056 orang, pekerja informal
1.833.828 orang, dan bekerja keluarga yang tidak dibayar 639.223 orang.
Sementara pejabat Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) pusat, Servulus Bobo
Riti, melihat ada pembiaran Pemprov NTT untuk memberi kesempatan kepada calon TKI asal
NTT berangkat secara ilegal ke luar negeri. Era pekerja migran saat ini tidak sama dengan era
1950-1970-an.
Saat ini komunikasi dengan bantuan teknologi informasi antar-negara sangat mudah melalui
dunia digitalisasi. Pemprov bisa membangun kerja sama dengan pemerintah dan pengusaha di
luar negeri untuk mengirim calon TKI asal NTT. Keberangkatan calon TKI NTT difasilitasi
pemprov dengan memanfaatkan dana APBD.
Pemprov NTT, kata dia, bisa bekerja sama dengan perusahaan pengerah jasa tenaga kerja.
Misalnya, satu calon TKI dibiayai Rp 15 juta untuk pelatihan sebagai pembantu rumah tangga,
46

