Page 73 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 24 AGUSTUS 2021
P. 73
pekerjaan pekerja berketerampilan rendah, maka upah minimum bukanlah ketentuan yang dapat
digunakan untuk membantu keluarga miskin dan berpenghasilan rendah, tetapi sebaliknya
meningkatkan pertukaran manfaat bagi sebagian orang dibandingkan dengan biaya antar
pekerja. Bukti menunjukkan bahwa upah minimum mengurangi pekerjaan yang tersedia untuk
pekerja berketerampilan rendah.
Upah minimum tertinggi menjadi standar di banyak negara. Meskipun kebijakan upah minimum
dimaksudkan untuk memastikan standar hidup minimum, konsekuensi yang tidak diinginkan
merusak efektivitasnya. Banyak bukti menunjukkan bahwa peningkatan peningkatan gaji dalam
upah minimum seimbang hanya bagi sebagian pekerja, dan dengan lebih sedikit pekerjaan.
Selain itu, bukti dampak distribusi (meskipun terbatas) tidak menunjukkan hasil yang
menguntungkan dari kenaikan upah minimum, meskipun beberapa kelompok dapat memperoleh
manfaat. Mekanisme lain, seperti kredit pajak penghasilan yang diperoleh, tampaknya lebih
efektif dalam membantu keluarga berpenghasilan rendah.
Secara teori, perusahaan membayarkan upah para pekerja dengan mempertimbangkan dan
menilai produktivitas para pekerja yang bekerja di dalam perusahaan tersebut. Otomatis para
pekerja yang memiliki produktivitas yang tinggi akan mendapatkan upah yang lebih tinggi
dibandingkan dengan pekerja yang memiliki tingkat produktivitas lebih rendah. Namun
kenyataannya, pengupahan di dalam sebuah perusahaan lebih diukur dari jabatan pekerja dalam
perusahaan tersebut. Belum tentu pekerja yang memiliki lebih banyak tugas akan mendapatkan
upah yang lebih. Misalnya seperti seorang yang bertugas langsung di lapangan, belum tentu dia
akan mendapatkan upah yang lebih besar daripada orang yang bertugas sebagai pengawas yang
kerjanya hanya melihat dan mengawasi pekerja maupun produksi di perusahaan. Akibatnya
sering terjadi diskriminasi pekerja di dalam perusahaan yang menyebabkan para pekerja
merasakan ketidakadilan dalam sistem pemberian upah yang diberikan oleh perusahaan.
Memanglah sangat penting adanya peraturan yang menyangkut tentang upah agar hal tersebut
bisa diminimalisir dan dapat menghilangkan diskriminasi terhadap para pekerja.
Disinilah terlihat manfaat diberlakukannya aturan tentang standar upah minimum, agar
perusahaan tidak semena-mena dalam memberikan upah kepada karyawannya. Upah harus
disebandingkan dengan produktivitas dan juga tingkat risiko dalam pekerjaan. Tetapi di samping
itu, perusahaan juga harus memiliki standar penerimaan karyawan agar tenaga kerja
berkompeten dalam menjalankan pekerjaannya dalam perusahaan tersebut.
Upah minimum sendiri telah diatur dan ditetapkan oleh pemerintah, seperti pada Undang-undang
Ketenagakerjaan No.13 Tahun 2003, Perpres No. 78 tahun 2015 tentang Upah, Peraturan
Menteri Ketenagakerjaan tentang kebutuhan akan taraf hidup yang layak, No. 21 Tahun 2016,
Omnibus Law, UU No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja, dll Maka, dengan adanya penetapan
upah minimum, semaksimal mungkin akan meningkatkan kesejahteraan bagi para pekerja.
Begitu Pula dengan para pekerja yang juga harus memiliki produktivitas memadai untuk dapat
bekerja dan mendapatkan upah sesuai dengan standar upah minimum. Dengan demikian tingkat
kesejahteraan para pekerja dapat lebih dimaksimalkan. Oleh karena itu pemerintah juga harus
selalu mengupayakan aturan yang tepat tentang upah minimum agar setiap pekerja memiliki
kepastian hukum yang dapat menjamin penerimaan upah, untuk tercapainya peningkatan
kesejahteraan bagi para pekerja.
DAFTAR PUSTAKA Soegiarto K, Eddy., dan Sunarto. 2018. Pengantar Teori Ekonomi. Banten:
Indocamp Fitri. 2019. Pemanfaatan Upah Minimum Demi Terciptanya Kesejahteraan Rakyat.
Jakarta: In Insight Talenta Neumark, David. 2019. Employment effects of minimum wages.
Germany: IZA Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, Sekretariat
Jenderal DPR RI, Jakarta :2010.
72

