Page 282 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 SEPTEMBER 2021
P. 282

Ringkasan

              Menteri  Ketenagakerjaan  (Menaker),  Ida  Fauziyah,  mengatakan,  pihaknya  terus
              mensosialisasikan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Lapangan Kerja (UU
              Cipta Kerja).



              KEMNAKER JANJI TERUS SOSIALISASIKAN UU CIPTA KERJA

              Menteri  Ketenagakerjaan  (Menaker),  Ida  Fauziyah,  mengatakan,  pihaknya  terus
              mensosialisasikan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Lapangan Kerja (UU
              Cipta Kerja).

              "Kami selalu minta teman-teman dari Ditjen Pembinaan Hubungan Industrial (PHI) dan Jaminan
              Sosial  (Jamsos)  untuk  tidak  berhenti  mensosialisasikan  UU  Nomor  11  Tahun  2020  untuk
              menghindarkan adanya salah interpretasi dari UU tersebut," kata Ida.

              Ida mengatakan itu saat menerima audiensi Forum Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) di
              Gedung Kemnaker, Jakarta, Rabu (8/9/2021).

              Ikut hadir dalam pertemuan itu adalah Dirjen PHI Jamsos, Indah Anggoro Putri; Staf Khusus
              Menaker, Dita Indah Sari; Presiden FSPMI, Riden Hatam Aziz; Arif selaku Ketua PUK PT Hino, Tri
              (Mitsubishi), Wahyu (Honda), Heru (Suzuki), dan Amin (Yamaha).

              Menurut Ida, UU Cipta Kerja merupakan produk legislasi baru yang disahkan pada 5 Oktober
              2020,  masih  membutuhkan  sosialisasi  lebih  masif  lagi  kepada  stakeholder  ketenagakerjaan.
              "Bukan  hanya  kepada  pekerja,  tapi  perusahaan  juga  harus  memiliki  pemahaman  yang  utuh
              terhadap UU Cipta Kerja," kata dia.

              Ida mengakui sedikit sekali perusahaan menerapkan Struktur dan Skala Upah (SUSU), padahal
              SUSU merupakan pintu masuk untuk memperkuat perlindungan pengupahan kepada pekerja
              yang  sudah  bekerja  di  atas  12  bulan.  Bahkan  praktek  di  lapangan,  perusahaan-perusahaan
              menggunakan upah minimum sebagai standar upah.

              Ida  menyadari  UU  Cipta  Kerja  membutuhkan  waktu  untuk  mencapai  titik  ideal.  Saat  ini,
              diakuinya,  masih  dihadapkan  masa  transisi,  yang  bisa  dimanfaatkan  berbagai  pihak  untuk
              mencari momentum masa transisi untuk kepentingannya sendiri.

              "Masa transisi banyak hal bisa terjadi. Saya senang bapak-bapak mengkomunikasikan kepada
              kami,  sehingga  kami  tahu  sesungguhnya  implementasi  UU  Nomor  11  Tahun  2020  ini,  pada
              praktiknya membutuhkan kesabaran secara obyektif untuk melihat UU ini," katanya.

              Meski demikian, dalam kondisi sesulit apa pun, Ida Fauziyah tetap mendorong perlunya dialog
              secara  bipartit  kepada  perusahaan  karena  akan  lebih  cepat  menyelesaikan  permasalahan.
              Kondisi internal perusahaan itu yang tahu hanya pengusaha dan pekerja.
              "Jadi  berkali-kali,  kita  tekankan  dialog-dialog,  kondisi  kesulitan  pun  tetap  disampaikan
              manajemen perusahaan kepada pekerja secara terbuka dan kekeluargaan, " ujarnya.

              Dirjen PHI dan Jamsos, Indah Anggoro Putri, menambahkan, agenda FSPMI melakukan audiensi
              yakni menyampaikan informasi dan kondisi permasalahan hubungan industrial di sektor industri
              otomotif di Indonesia, sejak sebelum masa pendemi Covid-19, hingga masa pandemi sekarang
              ini.




                                                           281
   277   278   279   280   281   282   283   284   285   286   287