Page 6 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 SEPTEMBER 2021
P. 6
"Gelombang 20 Kartu Prakerja telah dibuka. Kunjungi situs resmi kami hanya di
www.prakerja.go.id untuk membuat akun dan mengikuti seleksi Kartu Prakerja," tulis akun
Instagram resmi @prakerja.go.id, dikutip Kompas.com, Jumat (10/9/2021).
Untuk lolos seleksi, syarat utamanya yakni harus warna negara Indonesia (WNI) berusia 18
tahun ke atas, termasuk mereka yang masih bekerja ataupun tidak bekerja, kena PHK, bahkan
baru lulus kuliah.
Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
Daftarkan email Pendaftar yang tidak bisa lolos dalam pendaftaran Kartu Prakerja adalah mereka
yang masih aktif sekolah atau kuliah.
Selain itu, mereka sudah pernah menerima bantuan sosial (bansos) lainnya dari
kementerian/lembaga terkait, seperti subsidi upah dari Kementerian Ketenagakerjaan, DTKS dari
Kementerian Sosial, dan BLT UMKM alias BPUM dari Kemenkop UKM.
Pendaftar tidak boleh terdaftar sebagai anggota TNI/POLRI, anggota DPR/DPRD,
direksi/komisaris/dewan pengawas BUMN/BUMD, serta perangkat desa.
"Ini adalah daftar terlarang dan mereka tidak bisa menerima Kartu Prakerja," jelas Head of
Communications Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Louisa beberapa waktu lalu.
Louisa menyebut, lolos atau tidaknya pendaftar tergantung dari hasil penyaringan. Setidaknya
ada dua verifikasi yang dilalui sebelum peserta dinyatakan lolos.
Verifikasi pertama adalah verifikasi Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan KK dengan data di
Dukcapil. NIK yang tidak terdaftar otomatis gugur.
Kemudian tahap kedua adalah verifikasi terkait daftar terlarang. di sini, manajemen akan
melakukan pengecekan NIK dengan Dapodik untuk melihat status pendaftar.
Artinya pendaftar yang masih aktif sekolah atau kuliah tidak bisa menerima Kartu Prakerja.
"Prioritas akan diberikan kepada mereka yang terdampak pandemi yang dinyatakan pada saat
pengisian data diri dalam proses pembuatan akun," papar dia.
Nantinya, peserta Kartu Prakerja yang lolos akan mendapatkan insentif berupa bantuan dari
pemerintah sebesar Rp 3,55 juta. Rinciannya, peserta akan mendapatkan uang bantuan
pelatihan sebesar Rp 1 juta, insentif pasca-pelatihan Rp 600.000 per bulan selama empat bulan,
dan insentif survei sebesar Rp 50.000 untuk tiga kali.
5