Page 214 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 14 SEPTEMBER 2021
P. 214
"Lagi-lagi kita melakukan pencegahan penempatan pekerja imigran Indonesia ilegal sebanyak
21 orang," kata Kepala BP2MI, Benny Rhamdani, dilansir dari Antara, Senin (13/9).
Menurut Benny seluruh korban merupakan perempuan dari sejumlah daerah di Jawa Barat yang
tertipu oknum penyalur tenaga kerja.
Tim BP2MI menemukan korban di Gedung BLK Sahabat, Jakarta Timur, yang memasang plang
nama di lokasi gedung PT Putra Timur Mandiri.
Benny menjelaskan, saat diamankan, para pekerja itu sedang dipersiapkan berangkat menuju
sejumlah negara di Timur Tengah, salah satunya Arab Saudi.
Modus yang dilakukan pelaku adalah mengimingi korban dengan gaji sebesar Rp4 juta per bulan
setelah mereka tiba di negara tujuan.
"Bahkan modus yang dilakukan adalah memberikan uang di awal sebesar Rp4 juta hingga Rp5
juta per imigran yang dititipkan untuk keluarga mereka di kampung. Padahal uang itu akan
dipotong dari gaji mereka setiap bulan," sebutnya.
Perusahaan penyalur tenaga kerja tersebut, kata Benny, memanfaatkan calo sebagai perantara
perusahaan dengan korban.
Benny mengatakan seluruh korban dalam kondisi sehat, namun mengalami guncangan psikologi
sebab terkejut saat diberitahu petugas bahwa penyalur tenaga kerja yang membawa mereka
adalah ilegal.
"Ini adalah upaya kedua kami menggagalkan penyaluran tenaga kerja ilegal setelah pekan lalu
kita coba gagalkan di bandara, namun informasi itu bocor. Malam ini pelaku kembali ke Jakarta
untuk memberangkatkan lagi, tapi berhasil kami antisipasi," ujarnya.
Menurut pengakuan korban, sambung Benny, mereka terpaksa menjadi pekerja migran karena
terdesak dengan kebutuhan ekonomi keluarga di kampung.
"Padahal dengan gaji Rp4 juta sampai Rp5 juta itu bisa dipenuhi di Indonesia," tukasnya.
Hingga saat ini perkara tersebut telah dilimpahkan kepada otoritas berwenang untuk diselesaikan
secara hukum.
213