Page 25 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 14 SEPTEMBER 2021
P. 25
Untuk pengajuan klaim JHT bagi usia pensiun sama seperti pengajuan dari orang yang terkena
PHK ataupun resign. Hanya saja, dibutuhkan surat keterangan pensiun.
mulai BPJSTKU Mobile hingga SMS Syarat bagi WNA Dokumen yang dibutuhkan bagi WNA yang
ingin meninggalkan wilayah NKRI adalah: Kartu kepesertaan BP Jamsostek; Paspor yang masih
berlaku; Kartu Izin Tinggal Sementara (Kitas); Buku tabungan; Surat pernyataan tidak bekerja
lagi di Indonesia; Surat keterangan berhenti bekerja atau surat kontrak kerja; NPWP. WNI yang
keluar dari Indonesia Persyaratan dokumennya sama seperti pengajuan klaim untuk tenaga kerja
yang resign atau di-PHK.
Kemudian, pengajuan klaim JHT 10 persen, perlu melampirkan surat keterangan masih aktif
bekerja atau surat keterangan berhenti bekerja. Bagi peserta BPJS Ketenagakerjaan yang ingin
mengeklaim 10 persen bakal dikenakan pajak progresif apabila jarak pengambilan lebih dari 2
tahun.
Sementara itu, untuk pengajuan klaim JHT sebesar 30 persen, syarat tambahannya selain surat
keterangan masih aktif bekerja atau berhenti dari perusahaan, juga diperlukan dokumen
perbankan serta buku tabungan bank kerja sama pembayaran JHT 30 persen untuk kepemilikan
rumah. Baca Juga: Saldo JHT BPJS Ketenagakerjaan bisa dicairkan sebesar 30% dan 10%, ini
caranya
Tata cara pengajuan klaim JHT Terdapat dua cara untuk mengajukan klaim. Pertama, langsung
datang ke Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan (offline) dan klaim secara daring (online).
Bagi yang ingin mengajukan klaim secara fisik atau offline berikut prosedurnya: Persiapkan
dokumen asli sesuai kriteria peserta. Aktifkan fitur GPS dan pastikan berada di sekitar lokasi
Kantor Cabang BP Jamsostek. Scan kode batang (QR Code) yang terdapat di kantor cabang. Isi
data pada kolom yang tersedia.
Unggah dokumen persyaratan klaim. Dapatkan notifikasi atau informasi pemberitahuan
pengajuan klaim berhasil dilakukan. Perlihatkan notifikasi pengajuan klaim yang berhasil tersebut
kepada petugas agar mendapat nomor antrian. Petugas akan memanggil nomor antrean untuk
verifikasi wawancara. Dapatkan tanda terima pengajuan berkas klaim.
Lakukan penilaian kepuasan melalui e-survey. Terakhir, peserta akan menerima saldo JHT di
rekening yang didaftarkan. Baca Juga: Kapan BSU untuk pekerja via rekening bank swasta cair?
Ini jawaban Kemnaker Di masa pandemi ini, BPJS Ketenagakerjaan juga bisa melayani pengajuan
klaim secara daring.
Langkah pengajuan klaim JHT online sebagai berikut: Lakukan registrasi melalui
lapakasik.bpjsketenagakerjaan.go.id. Isi data pada halaman situs tersebut. Unggah semua
persyaratan dokumen serta foto diri peserta dengan format JPG, JPEG, PNG, dan PDF dengan
ukuran maksimal 6 megabyte (Mb). Dapatkan konfirmasi data pengajuan, kemudian klik Simpan.
Tunggu jadwal wawancara secara online yang akan dikirim melalui email pengaju. Petugas akan
menghubungi dan memverifikasi melalui sambungan video call. Peserta akan menerima saldo
JHT di rekening yang terdaftar. Langkah pengajuan melalui klaim prioritas: Peserta dapat datang
langsung sesuai jam operasional kantor layanan dari pukul 08.00-15.30 hari kerja (kecuali hari
libur atau kondisi lain). Menyiapkan berkas dokumen fotokopi persyaratan klaim dengan
menunjukan berkas asli.
Menyampaikan kondisi peserta akepada petugas agar dapat dipersilahkan untuk mengambil
antrean khusus. Petugas akan melakukan proses verifikasi berkas dan wawancara. Proses
pengajuan selesai dan manfaat akan dicairkan melalui rekening yang dilampirkan. Baca Juga: 9
Langkah cara daftar BPJSTKU, aplikasi cek saldo JHT BPJS Ketenagakerjaan Pengajuan klaim
24