Page 78 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 14 SEPTEMBER 2021
P. 78

Belakangan, kasus Covid-19 di Indonesia mulai menurun. Sejumlah kegiatan masyarakat yang
              semula  dibatasi  mulai  dilonggarkan.  Hal  ini  membuat  Kementerian  Ketenagakerjaan  turut
              menjajaki peluang pengiriman tenaga kerja ke luar negeri. Komunikasi intensif terus dilakukan
              dengan  negara-negara  tujuan  pekerja  migran  Indonesia,  terutama  yang  telah  melonggarkan
              pembatasan di wilayahnya.

              Ida mencontohkan, salah satu yang mulai membuka diri terhadap kedatangan pekerja adalah
              Hong Kong, yakni pada 30 Agustus lalu. Usai adanya pemberitahuan terkait pembukaan tersebut,
              Pemerintah  Indonesia  langsung  melakukan  komunikasi  intensif  dengan  Hong  Kong  terkait
              penempatan pekerja migran Indonesia.

              Selain dengan Hong Kong, Ida menyebut, pihaknya juga masih dalam proses negosiasi dengan
              Taiwan dan Korea Selatan untuk mengirimkan pekerja migran dari Indonesia. Ia berharap dua
              daerah itu juga bisa segera membuka wilayahnya untuk pekerja migran dari Indonesia.

              ”Sebelum  menerima  pekerja  migran  dari  indonesia,  negara-negara  itu  melihat  juga  kondisi
              pandemi di negara kita. Kalau kita konsisten menekan kasus dan tidak euforia, kesempatan akan
              terbuka, mereka akan membuka akses kepada kita,” ujarnya.

              Tidak mengirim

              Pembatasan akses masuk ke sejumlah negara juga membuat pengiriman tenaga kerja migran di
              Brebes  terganggu.  Sepanjang  2021,  misalnya,  salah  satu  daerah  kantong  pekerja  migran
              terbesar di Jateng itu sama sekali tidak mengirimkan tenaga kerja ke luar negeri.

              ”Tahun ini belum ada pengiriman pekerja migran dari Brebes. Tahun lalu masih ada pengiriman
              tenaga kerja sebanyak 1.129 orang,” ujar Kepala Bidang Hubungan Industri dan Tenaga Kerja
              Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Brebes Nakiroh, Senin (13/9/2021).

              Nakiroh  mengatakan,  selama  pandemi  ada  tren penurunan  jumlah  pengiriman  tenaga  kerja.
              Pada tahun 2019, misalnya, jumlah tenaga kerja migran yang dikirim dari Brebes sebanyak 4.495
              orang. Adapun pada tahun 20218 jumlah tenaga kerja migran yang berangkat dari Brebes 4.356
              orang.

              Menurut Nakiroh, belum ada program pemberdayaan khusus bagi tenga kerja migran selama
              tidak  ada  pengiriman  tenaga  kerja.  Hal  itu  terjadi  karena  keterbatasan  anggaran  di  Dinas
              Perindustrian dan Tenaga Kerja Brebes.

              ”Saat ini sedang berlangsung pelatihan keterampilan, tetapi sasarannya tidak spesifik pekerja
              migran, melainkan masyarakat yang menganggur. Khusus untuk tenaga kerja migran belum ada
              program  pemberdayaan  atau  pelatihan  khusus  karena  anggarannya  sudah  direfokus  untuk
              penanganan Covid-19,” tuturnya.




















                                                           77
   73   74   75   76   77   78   79   80   81   82   83