Page 73 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 14 SEPTEMBER 2021
P. 73
Judul BLT Subsidi Gaji Rp1 Juta Tak Akan Masuk ke Rekening Pekerja Ini
Nama Media okezone.com
Newstrend Bantuan Subsidi Upah 2021
Halaman/URL https://economy.okezone.com/read/2021/09/13/320/2470759/blt-
subsidi-gaji-rp1-juta-tak-akan-masuk-ke-rekening-pekerja-ini?page=1
Jurnalis Ahmad Hudayanto
Tanggal 2021-09-13 20:22:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Ditjen PHI & Jamsos
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Ringkasan
Pemerintah mencairkan BLT subsidi gaji sebesar Rp1 juta kepada pekerja penerima bantuan.
Hingga saat ini, BLT subsidi gaji sudah mencapai 3.256.376 dari total target 8,7 juta pekerja
atau buruh. Penerima BSU 2021 ialah pekerja atau buruh yang lolos dan sesuai dengan kriteria
penerima bantuan subsidi upah/gaji pada Permenaker RI Nomor 16 Tahun 2021.
BLT SUBSIDI GAJI RP1 JUTA TAK AKAN MASUK KE REKENING PEKERJA INI
Pemerintah mencairkan BLT subsidi gaji sebesar Rp1 juta kepada pekerja penerima bantuan.
Hingga saat ini, BLT subsidi gaji sudah mencapai 3.256.376 dari total target 8,7 juta pekerja
atau buruh.
Penerima BSU 2021 ialah pekerja atau buruh yang lolos dan sesuai dengan kriteria penerima
bantuan subsidi upah/gaji pada Permenaker RI Nomor 16 Tahun 2021.
Dengan demikian pekerja/buruh yang tidak sesuai dengan keriteria maka dinyatakan tidak lolos
sebagai penerima BSU.
Adapun pekerja yang tidak sesuai keriteria ialah WNA yang bekerja di Indonesia. Dan bagi
pekerja yang tidak terdaftar sebagai peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan hingga juni 2021 juga
tidak termasuk dalam keriteria penerima. Demikian dikutip dari Instagram, @kemnaker, Senin
(13/09/2021).
Memiliki upah atau gaji lebih dari 3,5 juta atau melebihi UMP/UMK di wilayah tempat
pekerja/buruh bekerja.
Tidak berada di wilayah PPKM level 3 dan 4 yang sesuai dengan Inmendagri 22/2021 dan
23/2021 (28 Provinsi dan 167 kab/kota).
Pekerja tidak masuk keriteria bila bekerja di sektor kesehatan dan pendidikan. Penerima BSU
diutamakan pada sektor usaha seperti industri barang konsumsi, transportasi, aneka industri,
properti & real estate, dan perdagangan dan jasa (kecuali kesehatan dan pendidikan).
72