Page 101 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 JUNI 2020
P. 101

Selanjutnya, pengembangan TKM oleh Kemnaker dilakukan dengan cara pembekalan tentang
              ilmu manajemen kewirausahaan hingga pemberian Bantuan Sarana Usaha, termasuk pemberian
              bantuan berupa peralatan usaha untuk menciptakan produk-produk kewirausahaan.

              Kegiatan ini dilakukan untuk memberdayakan masyarakat, agar mereka bisa berwisarusaha.
              Perlu  diketahui  pula,  Kelompok  TKM  binaan  Kemnaker  pada  tahun  2019  mencapai  1.600
              kelompok, atau meningkat hampir 100 persen dibanding tahun 2018 yang bani mencapai sekitar
              800 Kelompok TKM.
              Adapun  sejumlah  kegiatan  TKM  atau  TKS  yang  sudah  dilakukan  dibawah  Direktorat
              Pengembangan dan Perluasan Kesempatan Kerja Ditjen Binapenta ini diantaranya seperti di
              Bengkulu,  melalui  Dinas  Tenaga  Kerja  Kota  Bengkulu  bekerjasama  dengan  Direktorat
              Pengembangan  dan  Perluasan  Kesempatan  Kerja  Ditjen  Binapenta  dan  PKK  Kementerian
              Ketenagakerjaan RI telah melaksanakan kegiatan Tenaga Kerja Mandiri (TKM) 2019, bertempat
              di Lembaga Pelatihan Keija (LPK) Lubuk Akal simpang skip Bengkulu.

              Sementara  untuk  kegiatan  pelatihan  Terapan  Teknologi  Tepat  Guna  (TTG)  dilaksanakan  di
              Pelangi Food Kelurahan Kebun Gran depan Asrama Polisi Kota Bengkulu.

              Kegiatan tersebut dilaksanakan lebih kurang selama 3 (tiga) hari di awal bulan Oktober itu,
              diikuti sebanyak 20 orang yaitu remaja putri dan ibu-ibu rumah tangga yang berasal dari kota
              Bengkulu. Pelatihan terapan TTG ini dilaksanakan bertujuan untuk pemberdayaan masyarakat
              yang menganggur dan setengah menganggur atau sedang merintis usaha, pemanfaatan potensi
              daerah secara maksimal untuk meningkatkan nilai tambah suatu produk dan pengembangan
              kegiatan ekonomi lokal yang produktif.

              Dalam pelatihan diajarkan tata cara menjahit dan pembuatan berbagai macam aneka kue khas
              Bengkulu.  Setelah  pelatihan  pembekalan  selesai  dilaksanakan  setiap  peserta  program
              mendapatkan  modal  bantuan  sarana  usaha  berupa  peralatan  menjahit  dan  peralatan
              pembuatan aneka ragam kue. Diharapkan peserta program dapat menciptakan lapangan kerja
              sendiri  dan  tidak  tergantung  sama  orang  lain  dalam  mencari  pekerjaan  untuk  memenuhi
              kebutuhan hidup keluarganya sehari-hari.

              Kegiatan yang bersumber anggaran dari APBN ini dibuka oleh Walikota Bengkulu, H. Helmi Ha-
              san, SE di Hotel Bumi En-dah, dan berpesan kepada peserta agar ilmu yang didapat dapat
              diterapkan  dengan  sebaik  mungkin  untuk  dapat  menciptakan  lapangan  kerja  baru  di  Kota
              Bengkulu khususnya.

              Selain di Bengkulu, Dinas Tenaga Keija Kota Banda Aceh pun bekerjasama dengan Direktorat
              Pengembangan  dan  Perluasan  Kesempatan  Keija  Ditjen  Binapenta  dan  PKK  Kementerian
              Ketenagakerjaan  RI  juga  melaksanakan  Kegiatan  Pelatihan  Terapan  Teknologi  Tepat  Guna
              (TTG)  2017,  di  UPTD  Balai  Latihan  Kerja  (BLK)  Lamjabat,  Banda  Aceh.  Dalam  pelatihan  ini
              peserta program diajarkan cara pembuatan sulaman aceh atau kasab aceh pada media payung
              dan kain beludru.

              Kerajinan  tangan  ini  merupakan  salah  satu  potensi  daerah  yang  menuntut  kreatitifitas  dan
              sangat menunjang sektor pariwisata di kota Banda Aceh yang terus meningkat wisatawannya
              setelah peristiwa bencana Tsunami. Setelah pelatihan pembekalan dilaksanakan setiap peserta
              program mendapatkan modal bantuan sarana usaha berupa peralatan dalam membuat sulaman
              aceh.

              Kegiatan yang bersumber anggaran dari APBN itu dilaksanakan selama 4 (empat) hari diawal
              September 2017, diikuti sebanyak 20 orang, mulai remaja putri danibu rumah tangga yang
              berasal dari gampong -gampong di Kota Banda Aceh.




                                                           100
   96   97   98   99   100   101   102   103   104   105   106