Page 192 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 SEPTEMBER 2021
P. 192

HADAPI DAMPAK PANDEMI, MENAKER IDA SAPA PEKERJA PEREMPUAN DI
              RUSUNAWA UNGARAN

              Menteri  Ketenagakerjaan  (Menaker)  Ida  Fauziyah  menyempatkan  diri  mengunjungi  pekerja
              perempuan yang menghuni Rusunawa Ungaran, yang terletak di Desa Gedanganak, Kecamatan
              Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah pada Sabtu (4/9/2021). Disaksikan Wakil
              Bupati Semarang Basari, dan Direktur Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan Zainudin, Menaker Ida
              Fauziyah  melakukan  dialog  dengan  pekerja  perempuan  dan  istri-istri  pekerja  penghuni
              Rusunawa, secara lesehan selama 90 menit.


              Menaker Ida Fauziyah mengatakan, banyak permasalahan yang diadukan kepada dirinya adalah
              persoalan dampak pandemi Covid-19 yang dialami penghuni Rusunawa. Persoalan lainnya yakni
              banyak  pekerja  yang  dirumahkan  dan  statusnya  berubah  dari  kontrak  tetap  menjadi  kerja
              borongan, maupun upah pekerja yang dikurangi.

              "Dampak  pandemi  melanda  seluruh  dunia  dan  tak  ada  satu  pun  negara  yang  berhasil  dari
              musibah ini, yang penting ibu-ibu semua di sini bersyukur, karena tak ada PHK di Kabupaten
              Semarang ini," ujar Menaker Ida Fauziyah didampingi Dirjen PHI Jamsos, Indah Anggiro Putri,
              dan Dirjen Binwasnaker & K3 Haiyani, Rumondang.

              Kepada  pekerja  penghuni  Rusunawa,  Menaker  Ida  Fauziyah  menjelaskan  peserta  BPJS
              Ketenagakerjaan, ada yang penerima upah dan ada pula bukan penerima upah. Tapi sekarang,
              kata  Menaker  Ida  yang  menjadi  peserta  BPJS  Ketenagakerjaan  lebih  banyak  yang  penerima
              upah.

              "Pak Zai ini diberi tugas bagaimana yang bukan penerima upah itu bisa lebih banyak atau sama
              dengan menerima upah," kata Menaker Ida Fauziyah.

              Hal senada dikatakan Dirjen PHI dan Jamsos, Indah Anggoro Putri. Menurutnya, akibat pandemi
              Covid-19, tak ada satu pun pekerja perempuan maupun suami yang ter-PHK. "Alhamdulillah,
              yang penting bersyukur, karena di tempat ini tak ada yang ter-PHK," katanya.

              Sementara  Direktur  Kepesertaan  BPJS  Ketenagakerjaan  Zainudin,  menyatakan  pihaknya  siap
              menindaklanjuti arahan Menaker Ida terkait permintaan kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan dari
              penghuni  Rusunawa  Ungaran.  Dari  dialog  bersama  Menaker,  juga  diketahui  banyak  pekerja
              mandiri yang belum menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan.

              "Pekerja  mandiri  itu  merupakan  fokus  kami,  bagaimana  mengedukasi  mereka  daftar,  bayar,
              dengan iuran murah tapi memperoleh manfaat besar. Kami akan segera follow up agar mereka
              terlindungi Jamsostek," ujar Zainudin.

              Lima  manfaat  bagi  peserta  BPJS  Ketenagakerjaan  yakni  jaminan  kecelakaan  kerja,  jaminan
              kematian, jaminan hari tua, jaminan pensiun dan jaminan kehilangan pekerjaan (JKP).

              Salah satu penghuni yang berniat menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan yakni Rustiyah (43).
              Pekerja roti basah keliling ini tak mengelak pekerjaan yang dijalaninya memiliki risiko tinggi di
              jalan.





                                                           191
   187   188   189   190   191   192   193   194   195   196   197