Page 351 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 SEPTEMBER 2021
P. 351

KEMENAKER TINGKATKAN CAKUPAN PESERTA JAMSOSTEK

              Kementerian Ketenagakerjaan dan BPJS Ketenagakerjaan terus berupaya meningkatkan cakupan
              kepesertaan baik bagi pekerja penerima upah maupun pekerja bukan penerima upah. Hal ini
              dilakukan sebagai upaya menjaga keberlangsungan kepesertaan pekerja penerima upah dalam
              program Jamsostek.

              "Peningkatan cakupan kepesertaan tersebut diantaranya dilakukan melalui kegiatan Sosialisasi
              Program  Jamsostek  bagi  Pelaku  Hubungan  Industrial  di  Perusahaan,"  ucap  Menteri
              Ketenagakerjaan Ida Fauziyah dalam siaran pers yang diterima, Jumat (3/9).

              Guna mendorong efektivitas pelaksanaan Jamsostek bagi pekerja penerima upah maka dalam
              Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2021, pihaknya menargetkan capaian cakupan kepesertaan
              BPJS  Ketenagakerjaan  Pekerja  Penerima  Upah  mencapai  29,44%  dari  total  penduduk  yang
              bekerja. "Sementara target cakupan kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan pada 2024 sebanyak
              37,24% dari total penduduk yang bekerja," ujar Ida Fauziyah.


              Secara nasional jumlah peserta Jamsostek penerima upah sebanyak 40,1 juta orang. Sedangkan
              di Provinsi Jawa Tengah jumlah peserta Jamsostek Penerima Upah sebanyak 1,96 juta orang
              yang berasal dari 77,3 ribu perusahaan.

              Ida Fauziyah mengatakan, pemberlakuan UU Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan
              Sosial Nasional (SJSN) dan UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan
              Sosial  (BPJS)  dan  peraturan  pelaksanaannya  merupakan  bukti  kehadiran  negara  dalam
              memberikan perlindungan dan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.


              Dia berharap melalui sosialisasi program Jamsostek bagi pelaku hubungan industrial ini mampu
              memahami pentingnya Jamsostek bagi setiap perusahaan dan mengikutkan seluruh pekerjanya
              dalam program jaminan sosial.

              "Karena manfaat dan perlindungan yang diberikan sangatlah besar, yang pada akhirnya akan
              membantu  meningkatkan  kenyamanan  bekerja  dan  produktivitas  di  perusahaan,"  kata  Ida
              Fauziyah.


              Sementara itu, Dirjen PHI dan Jamsos Kemenaker Indah Anggoro Putri mengatakan, kegiatan
              sosialisasi  bertujuan  untuk  meningkatkan  perlindungan  bagi  pekerja  di  Indonesia.  Ekosistem
              ketenagakerjaan Indonesia akan semakin kuat dan mumpuni jika seluruh pihak memperhatikan
              elemen hak-hak pekerja.

              "Bagaimana pekerja memperoleh perlindungan, salah satunya jaminan sosial," ucapnya, (ark)
















                                                           350
   346   347   348   349   350   351   352   353   354   355   356