Page 385 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 SEPTEMBER 2021
P. 385

KEMNAKER: PEMERINTAH TERUS TINGKATKAN CAKUPAN PESERTA JAMSOSTEK

              Pemerintah  melalui  Kementerian  Ketenagakerjaan  menggelar  "Sosialisasi  Program  Jaminan
              Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) bagi Pelaku Hubungan Industrial di Perusahaan dalam situasi
              Bencana non-alam Pandemi Covid-19 di Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (3/9).

              Menaker Ida menyatakan, untuk menyikapi dan menjaga keberlangsungan kepesertaan pekerja
              penerima  upah  dalam  program  Jamsostek,  maka  Pemerintah  sebagai  regulator  dan  BPJS
              Ketenagakerjaan sebagai operator terus meningkatkan cakupan kepesertaan baik bagi pekerja
              Penerima Upah maupun Pekerja Bukan Penerima Upah.

              "Peningkatan cakupan kepesertaan tersebut di antaranya dilakukan melalui kegiatan Sosialisasi
              Program Jamsostek bagi Pelaku Hubungan Industrial di Perusahaan," kata Ida Fauziyah dalam
              sambutannya  Ida  Fauziyah  mengungkapkan  guna  mendorong  efektivitas  pelaksananaan
              Jamsostek bagi pekerja penerima upah maka dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun
              2021,  pihaknya  menargetkan  capaian  cakupan  kepesertaan  BPJS  Ketenagakerjaan  Pekerja
              Penerima Upah mencapai 29,44 persen dari total penduduk yang bekerja.


              "Sementara target cakupan kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan pada tahun 2024 sebanyak 37,24
              persen  dari  total  penduduk  yang  bekerja,"  ujar  Ida  Fauziyah.  Mencermati  Data  BPJS
              Ketenegakerjaan  bulan Juli  Tahun  2021,  Ida  Fauziyah  mrnambahkan  secara  nasional  jumlah
              peserta  Jamsostek,  Penerima  Upah  sebanyak  40,1  Juta  orang.  "Sedangkan  di  Provinsi  Jawa
              Tengah jumlah peserta Jamsostek Penerima Upah, sebanyak 1,96 juta orang yang berasal dari
              77,3 ribu perusahaan," katanya.

              Ida Fauziyah menegaskan pemberlakuan UU Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan
              Sosial Nasional (SJSN) dan UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan
              Sosial  (BPJS)  dan  peraturan  pelaksanaannya  merupakan  bukti  kehadiran  negara  dalam
              memberikan perlindungan dan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

              Ida Fauziyah berharap melalui sosialisasi program Jamsostek bagi pelaku hubungan industrial
              ini, mampu memahami pentingnya Jamsostek bagi setiap perusahaan dan mengikutkan seluruh
              pekerjanya dalam program jaminan sosial.

              "Karena manfaat dan perlindungan yang diberikan sangatlah besar, yang pada akhirnya akan
              membantu  meningkatkan  kenyamanan  bekerja  dan  produktivitas  di  perusahaan,"  kata  Ida
              Fauziyah.

              Sementara Dirjen PHI dan Jamsos, Indah Anggoro Putri, mengatakan kegiatan sosialisasi ini
              bertujuan  untuk  meningkatkan  perlindungan  bagi  pekerja  di  Indonesia.  "Ekosistem
              ketenagakerjaan Infonesia akan semakin kuat dan mumpuni, jika kita memperhatikan semua
              elemen  hak-hak  pekerja  yakni  bagaimana  pekerja  memperoleh  perlindungan.  Salah  satunya
              jaminan sosial," katanya.

              Sosialisasi Jamsostek bagi pelaku hubungan industrial di perusahaan diikuti oleh 50 peserta.
              Terdiri dari 25 pekerja dan 25 pelaku bisnis/manajemen perusahaan di Semarang.

              "Mereka  belum  menjadi  anggota  BPJS  Ketenagakerjaan.  Jadi  kita  beri  pemahaman  apa  saja
              manfaat menjadi Anggota BPJS Ketenagakerjaan," ujar Indah Anggoro Putro. [hrs].

                                                           384
   380   381   382   383   384   385   386   387   388   389   390