Page 41 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 15 AGUSTUS 2019
P. 41
"Bagi yang merencanakan bepergian ke Hong Kong, agar mencermati
perkembangan keamanan terakhir, termasuk melalui aplikasi safe travel Kemlu,"
demikian bunyi pernyataan resmi yang diterima ABC Indonesia hari Selasa
(13/8/2019).
Sementara itu, WNI yang tinggal di Hong Kong diimbau untuk menjauhi lokasi unjuk
rasa dan tidak berpartisipasi dalam aksi tersebut.
Pada hari Senin (12/8/2019), lebih dari 5000 pengunjuk rasa berbagai usia
menduduki gedung terminal penumpang di Bandara Internasional Hong Kong.
Situasi itu membuat seluruh penerbangan di Bandara tersebut dibatalkan namun
telah dibuka kembali keesokan harinya.
Aksi unjuk rasa besar-besaran ini telah berlangsung berhari-hari sejak Jumat
(9/8/2019) dan dilaporkan berbagai media asing telah mengganggu aktivitas warga
setempat.
Otoritas di Beijing yang mengurusi Hong Kong dan Macau bahkan telah
mengeluarkan pernyataan yang menyebut bahwa situasi di Hong Kong "mulai
menunjukkan gejala terorisme" dan menebar "ancaman" ke populasi kota pulau
tersebut.
Meski demikian, Juan Marvin, salah seorang WNI yang tinggal di Hong Kong,
mengatakan ia sejauh ini masih merasa aman dan hanya sedikit merasa terganggu
dengan unjuk rasa pro-demokrasi tersebut.
"Kebetulan area protesnya jauh dari kantor ya, jadi kerja pun jalan terus." "Ada
sempat satu hari sih di mana para pengunjuk rasa mengganggu jalannya MTR
(kereta bawah tanah di beberapa lokasi." "Nah itu terganggu." "Pada hari itu banyak
juga toko-toko dan kantoran jadi tidak (ber)operasi seperti biasanya. Cuma hanya
satu hari itu aja," katanya.
Page 40 of 117.

