Page 55 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 15 AGUSTUS 2019
P. 55
Title MENAKER TETAP NGOTOT MAU TAMBAH DUA JAMINAN TENAGA KERJA
Media Name detik.com
Pub. Date 14 Agustus 2019
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/4665048/menaker-tetap- ngotot-mau-
Page/URL
tambah-dua-jaminan-tenaga-kerja
Media Type Pers Online
Sentiment Positive
Jakarta - Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri tetap ngotot menambah program
jaminan perlindungan ketenagakerjaan. Padahal, hal tersebut juga ditolak langsung oleh
pengusaha nasional yang tergabung dalam Apindo.
Hanif menyebut dua program jaminan ketenagakerjaan yang diwacanakan adalah
jaminan kehilangan pekerjaan (JKP) dan jaminan pelatihan dan sertifikasi (JPS).
"Itu usulan, jadi saya usul mewacanakan agar ini dikaji oleh banyak pihak agar ke
depan program JSN bisa ditambah dua," kata Hanif di komplek Istana Kepresidenan,
Jakarta Pusat, Rabu (14/8/2019).
Saat ini, sudah ada lima program jaminan sosial yang terdiri dari jaminan kesehatan di
bawahi oleh BPJS Kesehatan. Lalu BPJS Ketenagakerjaan membawahi jaminan
kecelakaan kerja (JKK), jaminan kematian (JKM), jaminam hari tua (JKT), dan jaminan
pensiun.
"Saya mengusulkan agar dikaji lagi oleh berbagai pihak dua program baru namanya JKP
sama JPS," ujar dia.
Hanif menceritakan, pentingnya dua program jaminan sosial yang diusulkan ini karena
memberikan perlindungan kepada para pekerja tanah air di tengah perkembangan
pasar kerja yang semakin fleksibel.
Wacana penambahan dua program jaminan ini tidak diberi target secara spesifik. Hanya
saja, Hanif menilai negara memiliki kepentingan untuk warganya mendapat jaminan
hingga usia pensiunan.
Hanif mengatakan, pemerintah harus turun tangan terhadap tenaga kerja yang terputus
kontraknya di tengah jalan melalui JKP. Misalnya, salah satu pekerja terkena putus
kontrak atau kehilangan pekerjaan, maka selama kurun waktu beberapa bulan ke depan
bisa memanfaatkan benefit dari JKP.
Lebih lanjuf Hanif menjelaskan, di masa pengangguran maka seorang pekerja bisa
memanfaatkan JKS untuk meningkatkan keahliannya, sehingga selama masa itu ada
jaminan yang bisa dimanfaatkan sampai mendapatkan pekerjaan kembali.
"Kalau pola begini kan dia akhirnya tidak terlalu takut kehilangan pekerjaan dan lebih
cepat untuk mendapatkan pekerjaan yang baru," ungkapnya.
Page 54 of 117.

