Page 56 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 11 FEBRUARI 2019
P. 56

Title          DJSN: JAMINAN SOSIAL ASN HARUS DIKELOLA BPJS KETENAGAKERJAAN
               Media Name     sindonews.com
               Pub. Date      08 Februari 2019
                              https://ekbis.sindonews.com/read/1376915/34/djsn-jaminan-sosial-asn-ha rus-dikelola-
               Page/URL
                              bpjs-ketenagakerjaan-1549548717
               Media Type     Pers Online
               Sentiment      Positive











               Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) menegaskan bahwa program perlindungan
               jaminan sosial ketenagakerjaan bagi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja
               (PPPK) dan pekerja non-Aparatur Sipil Negara (ASN) sejatinya hanya
               diselenggarakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan.

               Penegasan DJSN tersebut mengacu pada terbitnya Peraturan Pemerintah (PP)
               Nomor 49 Tahun 2018 tentang Manajemen PPPK. Dimana PP tersebut merupakan
               implementasi dari isi UU No 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional
               (SJSN) yang menegaskan bahwa, program perlindungan jaminan sosial
               ketenagakerjaan diselenggarakan oleh BPJS Ketenagakerjaan.

               Anggota DJSN dari unsur pemberi kerja Soeprayitno mengatakan, berdasarkan UU
               SJSN dan UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS, PT Taspen tidak termasuk dalam
               badan yang menyelenggarakan jaminan sosial. Sehingga yang berhak untuk
               menyelenggarakan jaminan sosial berupa jaminan kematian dan kecelakaan kerja
               bagi ASN dan non-ASN adalah BPJS Ketenagakerjaan.

               "PT Taspen mengklaim bahwa dia itu adalah BPJS untuk ASN, tapi di UU SJSN
               maupun BPJS, PT Taspen sendiri harus terintegrasi dengan BPJS. Artinya jika PP itu
               terbit maka konsiderannya harus disesuaikan dengan UU SJSN dan UU BPJS, dimana
               sebenarnya itu (Taspen) itu tidak ada, harus terintegrasi dengan BPJS," ujar
               Soeprayitno saat dikonfirmasi wartawan, di Jakarta, Kamis (7/2/2019).

               Dia menegaskan jika PT Taspen ingin mengelola jaminan sosial ketenagakerjaan
               untuk ASN, PPPK serta pekerja non ASN, prosesnya menjadi lebih rumit karena
               harus mengamandemen UU BPJS. "Harusnya aturan yang diterbitkan diselaraskan
               dengan UU yang ada yakni UU SJSN dan UU BPJS. Jika Taspen ingin
               menyelenggarakan Jaminan Kematian dan Kecelakaan Kerja, maka perlu
               mengamandemen UU BPJS," tegasnya.

               Dia menyarankan, agar tidak terjadi polemik antara Taspen dan BPJS
               Ketenagakerjaan, seharusnya dua institusi ini bisa berdialog untuk menemukan
               solusi terhadap jaminan sosial bagi ASN dan non-ASN. Pasalnya, jaminan dari BPJS






                                                       Page 55 of 106.
   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61