Page 96 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 SEPTEMBER 2019
P. 96
"Langkah berikutnya yakni monitoring dan mentoring perancangan dan pelaksanaan
GNP2DS di K/L, " kata Direktur Bina Produktivitas, Ditjen Pembinaan Pelatihan dan
Produktivitas (Binalattas), Kemnaker Fachrurrozi.
Hal itu dia katakana di sela-sela kegiatan pengembangan dan penguatan jejaring
lembaga produktivitas melalui penerapan modeling GNP2DS di Jakarta, Jum'at
(13/9/2019).
Lebih lanjut, Boomer Pasaribu menjelaskan, dalam kegiatan pengembangan
tersebut, masih diperlukan pembentukan modeling yang nantinya akan dipandu LPN
sebagai pelaksana GNP2DS di lingkungan masing-masing, dengan mitra kerjanya
atau stakeholders-nya.
Boomer pun menegaskan, setelah enam K/L penandatanganan nota kesepahaman
nantinya akan diperluas dengan keserluruhan peserta LPN dalam jangka waktu satu
bulan ke depan.
Nantinya, imbuh Boomer, akan ada 17 K/L yang memiliki nota kesepahaman
langsung dengan LPN. Setelah itu, masing-masing K/L bisa membentuk tim GNP2DS
di lingkungan masing-masing.
"Biasanya kalau ditingkat kementerian, Sekjen akan membuat surat keputusan siapa
yang menjadi pelaksana dalam GNP2DS," ujarnya dalam keterangan tertulis yang
diterima Kompas.com, Sabtu (14/9/2019).
Para anggota tim GNP2DS itu, kata Boomer, sesegera mungkin melaporkan dirinya
ke institusi masing-masing, untuk merampungkan tiga dokumen.
Pertama, dokumen Instruksi Presiden tentang GNP2DS yang sudah masuk di
Sekretariat kabinet. Kedua, tentang revisi Perpres Nomor 50 Tahun 2005, yang
masih memerlukan kajian di dalam LPN sebelum diajukan ke Presiden. Dokumen
ketiga, tentang perluasan Perpres tentang anugerah pranatariat.
Sebagai informasi, penutupan kegiatan pengembangan dan penguatan jejaring LPN
dihadiri oleh mantan Ketua Badan Nasional Sertifikasi Profesi M. Moedjiman sebagai
pembicara dan 60 peserta, yang terdiri dari anggota LPN, tim kerja LPN, dunia
usaha, dunia pendidikan, dan organisasi masyarakat.
Page 95 of 171.