Page 274 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 09 JULI 2020
P. 274
Alson menilai, pemerintah Indonesia yang lebih mengutamakan TKA China dibandingkan
pekerja lokal karena menyangkut kepentingan penguasa dalam hal ini perekrutannya. Oleh
karena itu pihaknya sangat menolak dan protes terhadap ratusan pekerja dari China.
"Kita berharap pemerintah memiliki nurani sehingga lebih mengutamakan pekerja lokal kita
dibanding TKA China. Karena pekerja kita sudah sangat menderita akibat Covid 19 yang
berimbas dengan terjadinya PHK," paparnya.
Menurutnya, TKA itu akan tiba secara bertahap dalam empat gelombang. Apalagi 500 TKA China
tersebut diklaim telah mendapatkan rekomendasi dari Komite Percepatan Penyediaan
Infrastruktur Prioritas (KPPIP).
Kembali Demo Masuknya ratusan TKA China ini membuat puluhan orang yang
mengatasnamakan Forum Pemuda dan Mahasiswa Kendari kembali menggelar demonstrasi
penolakan kedatangan TKA China di Kantor Imigrasi Kelas IA Kendari, Selasa (7/7/2020). Selain
menggelar orasi dan membakar ban bekas di depan pintu masuk kantor, massa juga
melemparkan kotoran sapi dan telur busuk ke halaman kantor Imigrasi.
Koordinator aksi Awal Rafiul mengatakan aksi ini sebagai bentuk protes mereka terhadap Kantor
Imigrasi Kelas IA Kendari. Pasalnya Imigras menurut Rafiul tidak transparan terkait kedatangan
TKA China pada dua gelombang sebelumnya. "Kami jelas menolak kedatangan TKA China
karena kami anggap mereka tidak memenuhi syarat sebagai tenaga ahli," kata Rafiul.
Apalagi menurutnya para TKA tersebut datang ke Sultra dengan mengantongi bisa kunjungan
atau visa B211. Para pekerja ini diketahui bekerja di industri pemurnian nikel di Morosi
Kabupaten Konawe sebagai tenaga ahli. Harusnya, menurut dia, sebelum datang ke Indonesia
dengan status tenaga ahli, harusnya mengantongi visa 312 atau visa kerja.
"Jika menggunakan visa B211 maka ada kerugian bagi daerah dan kami anggap mereka ini
semua ilegal," jelasnya..
273