Page 52 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 09 JULI 2020
P. 52
ABK WNI DITEMUKAN MENINGGAL DUNIA DI KAPAL IKAN ASING BERBENDERA
CHINA
Batam - Seorang anak buah kapal (ABK) berkewarganegaraan Indonesia (WNI) ditemukan
meninggal dunia di dalam kapal ikan asing berbendera China yang diamankan Tim Gabungan
Polda Kepri, TNI AL, BIN Daerah Kepri, Bakamla, Bea Cukai dan KPLP di perbatasan perairan
Indonesia-Singapura.
ABK tersebut ditemukan di dalam salah satu dari dua kapal ikan asing yang diamankan yaitu,
Kapal Ikan Asing Lu Huang Yuan Yu 117 dan 118, Kata Kapolda Kepri Irjen Pol Aris Budiman,
Rabu.
"Informasi awal yang diterima ada seorang warga negara kita diduga dianiayai hingga
meninggal dunia, seperti pengalaman sebelumnya sebagian besar tenaga kerja kita yang
bekerja di kapal ikan asing itu diperlakukan secara tidak manusiawi, dan berdasarkan dokumen
untuk mereka bekerja sering kali dipalsukan dan tidak benar isinya. Sehingga, dugaan kami
kedua kapal ini salah satunya merupakan tempat dilakukannya penganiayaan dan kapal lainnya
sebagai saksi yang mengetahui kejadian tersebut," kata Kapolda Kepri Irjen Pol Aris Budiman,
Rabu.
Menurut Kapolda, informasi bahwa di kapal tersebut ada mayat juga berasal dari WNI, dan kuat
dugaan bahwa yang bekerja di kapal tersebut merupakan korban trafficking (perdagangan
manusia) yang dipekerjakan secara paksa di atas kapal ikan tersebut.
Dia mengatakan informasi tentang kejadian ini diterimanya, Rabu pagi, sekitar pukul 06.00 WIB.
Namun, rekan-rekan dari Bakamla dan TNI AL telah mengetahuinya sejak, Selasa malam.
"Selanjutnya pada pukul 06.00 WIB itu juga saya perintahkan jajaran Direktorat Polisi Perairan
dan Udara Polda Kepri untuk bergabung melakukan deteksi dan mencari kapal tersebut
termasuk juga helikopter ikut bergabung melakukan pencarian melalui udara. Dan berdasarkan
pengalaman bahwa anggota rawan sekali terkena serangan untuk itu kami saling bersinergi,
saling membantu dalam mengamankan kapal ini, termasuk juga tim Brimob kita terjunkan,"
Jelas Kapolda.
Lanjut dia, tempat kejadian perkara (TKP) dugaan penganiyaan hingga menyebabkan meninggal
dunia ini terjadi di bawah wilayah yurisdiksi Indonesia dan yang dianiayai adalah WNI walaupun
dia bekerja di kapal asing.
"Sehingga kewenangan itu ada di Aparat Kepolisian termasuk juga di TNI AL dan Bakamla
termasuk aparat Indonesia lainnya dapat melakukan tindakan hukum. Kapal ini kurang lebih
sudah berlayar selama tujuh bulan bertolak dari Singapura ke Argentina dan begitu melewati
perairan kita langsung dilakukan penyergapan dengan seluruh aparat yang ada di laut,"
tuturnya.
Sementara Danlantamal IV Kolonel Laut (P) Indarto Budiarto menyebutkan kedua kapal tersebut
bersama-sama mencari ikan dan cumi-cumi dan merupakan satu pengurusan, dan saat
dilakukan pengejaran Kapal 117 sempat hampir lepas namun berhasil digiring untuk memasuki
wilayah perairan Indonesia.
Saat ini kondisi jenazah sedang menjalani pemeriksaan oleh tim dokter, kondisi jenazah sendiri
masih utuh dengan menggunakan pakaian serta diberi selimut.
"Untuk hasil visumnya kita masih menunggu dari tim dokter," kata Danlantamal IV.
Pewarta: Ogen Editor: M Arief Iskandar COPYRIGHT (c)2020 .
51