Page 61 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 09 JULI 2020
P. 61

Kronologi  penangkapan    Komandan  Pangkalan  Utama  TNI  Angkatan  Laut  (Danlantamal)  IV
              Laksamana Pertama (P) Indarto Budiarto penangkapan 2 kapal asing tersebut dilakukan tim
              gabungan dari Lanal Batam, Bakamla dan Polairud Polda Kepri.

              Indiarto mengatakan awalanyaaparat penegak hukum mendapatkan informasi dari salah satu
              keluarga korban  Anak Buah Kapal  (ABK) yang meninggal dunia.

              "Di atas kapal tersebut dicurigai ada  tindak kekerasan  yang mengakibatkan meninggal dunia,"
              ujar Indarto di Batam, Kepulauan Riau, Rabu (8/7/2020).

              Dari kecurigaan itu, aparat penegak hukum kemudian mengamankan kapal  Lu Huang Yuan Yu
              118 dan  Lu Huang Yuan Yu  117.

              Kedua kapal tersebut dicurigai jadi tempat penyiksaan kepada para pekerja Migran Indonesia
              (PMI).

              "Kita kejar keduanya dan kapal Lu Huang Yu 117 hampir lepas saat pengejaran tadi dan sudah
              masuk perairan Singapura. Untuk keterkaitan kedua kapal nanti akan di dalami kepolisian lebih
              lanjut," ujarnya.

              Sedangkan untuk kondisi jenazah WNI yang menjadi ABK di atas kapal tersebut disebutkan
              masih dalam keadaan utuh.

              "Kondisi jenazah tadi saat ditemukan masih utuh dan mengenakan baju dan diselimuti," kata
              Indarto.

              Di tempat yang sama, Kapolda Kepri Irjen Pol Aries Budiman mengatakan, dari pengalaman
              yang lalu, hampir sebagian besar WNI yang bekerja di kapal tangkap ikan milik negara asing
              mengalami perlakuan tidak manusiawi.
              "Pengalaman kita, dokumen yang ada sering kali palsu atau tidak benar isinya," ujar Aries dalam
              jumpa pers di Pelabuhan Lanal Batam.

              Aries mengatakan, alasan dua kapal berbendera China tersebut diamankan karena kapal Lu
              Huang Yu 117 menjadi tempat penganiayaan terhadap ABK WNI yang meninggal.

              Sementara informan yang melaporkan adanya ABK yang meninggal ini ke keluarganya, ada di
              kapal Lu Huang Yu 118.

              "Dugaan  kami,  pertama  satu  kapal  adalah  tempat  penganiayaan  kemudian  kapal  yang  lain
              adalah saksi dan warga negara kita juga yang menyampaikan bahwa di kapal itu ada mayat,"
              jelas Aries.
              Aris juga menyatakan, ABK WNI di atas kedua kapal tersebut merupakan korban Tindak Pidana
              Perdagangan Orang (TPPO) yang dipekerjakan secara paksa di atas kapal.

              Aris mengatakan, dia mendapat informasi terkait ABK yang meninggal di atas kapal dan akan
              dilakukan penangkapan pada Rabu (8/7/2020) pagi sekira pukul 06.00 Wib.

              TNI AL dan Bakamla serta pihak keamanan laut lainnya sudah terlebih dahulu mendapatkan
              informasi tersebut.

              "Informasi tersebut dari Kabinda dan pada pukul 06.00 Wib itu saya perintahkan Ditpolairud
              untuk bergabung," ujarnya.

              Aris menyebutkan dalam perbantuan pengamanan tersebut pihaknya juga mengerahkan satu
              helikopter dan satu peleton Brimob dari Polda Kepri.

                                                           60
   56   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66