Page 62 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 09 JULI 2020
P. 62
"Kita juga mengerahkan satu helikopter dengan menyiagakan dua sniper dari Brimob untuk
membantu pengejaran. Berdasarkan pengalaman beberapa kali saat pengamanan bila anggota
kurang, jumlah dari orang di atas kapal mereka yang diserang." "Sehingga atas inisiatif kami
bersama pak Danlantamal, saya menurunkan satu peleton Brimob untuk mendukung rekan-
rekan kita TNI AL yang sudah terlebih dahulu mengamankan di atas kapal," jelas Aris.
Aris juga menyatakan bahwa ABK yang meninggal tersebut diketahui berdasarkan laporan
keluarga pada tanggal 29 Juni 2020 lalu.
Adapun kejadian meninggalnya ABK tersebut berada di perairan Indonesia.
"Tanggal 29 Juni 2020 sudah meninggal. Artinya tempat kejadian perkara itu berada di wilayah
yurisdiksi Indonesia dan dianiaya adalah WNI walaupun diatas kapal asing tetapi dilakukan di
atas perairan Indonesia," kata Aris.
Sehingga menurut Aris, penanganan hukum dan kewenangan berada di kepolisian, TNI AL,
Bakamla RI.
Aris mengungkapkan kapal Lu Huang Yu 117 dan 118 telah berlayar selama kurang lebih 7 bulan
lamanya.
Kapal tersebut berangkat dari Singapura dan sudah berlayar hingga Argentina.
Adapun ABK kapal dari dua kapal itu, setelah dilakukan pemeriksaan protokol kesehatan akan
dimintai keterangan lebih lanjut oleh kepolisian.
Penulis: Beres Lumbantobing Sebagian dari artikel ini telah tayang di tribunbatam.id dengan
judul Jenazah ABK WNI Dievakuasi di Pelabuhan Lanal Batam, Diduga Jadi Korban Perbudakan.
61