Page 13 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 24 SEPTEMBER 2019
P. 13

Title          PERUSAHAAN BANGKRUT, IURAN BPJS KETENAGAKERJAAN SUSUT RP30 T
               Media Name     cnnindonesia.com
               Pub. Date      24 September 2019
                              https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20190923185208-78-433130/perusaha an-
               Page/URL
                              bangkrut-iuran-bpjs-ketenagakerjaan-susut-rp30-t
               Media Type     Pers Online
               Sentiment      Positive





               Jakarta - BPJS Ketenagakerjaan mencatat jumlah iuran peserta sepanjang periode
               Januari sampai Agustus 2019 sebesar Rp46,7 triliun. Angka itu baru 61,42 persen dari
               target yang ditetapkan dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran Tahunan (RKAT) tahun
               ini, Rp76,03 triliun.

               Ketua Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan Guntur Witjaksono mengatakan kecilnya
               nilai iuran yang terkumpul lantaran terdapat sejumlah perusahaan yang bangkrut
               sehingga manajemen tak lagi membayarkan iuran kepesertaan karyawannya ke BPJS
               Ketenagakerjaan.

               "Kalau bisnis pada berhenti, itu kan menggerus peserta Jaminan Hari Tua (JHT) karena
               kan perusahaan yang bayar. Peserta jadi berkurang juga. Agak jauh kan kurangnya dari
               target, masih Rp30-an triliun," papar Guntur, Senin (23/9).

               Jatuhnya beberapa perusahaan, sambung Guntur, dipengaruhi oleh situasi ekonomi
               global dan domestik yang sedang tidak kondusif. Masalahnya, kalau bisnis perusahaan
               berhenti, otomatis karyawan yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) juga akan
               mengambil haknya di BPJS Ketenagakerjaan.

               "Kondisi ekonomi mempengaruhi, kalau ekonomi tumbuh kan bisnis jalan jadi orang
               bekerja dan ada iuran. Jadi orang terlindungi," kata dia.

               Sedikitnya raupan iuran ini juga sejalan dengan jumlah kepesertaan BPJS
               Ketenagakerjaan yang belum mencapai target. Berdasarkan catatan perusahaan, jumlah
               peserta per Agustus 2019 tercatat sebanyak 31,67 juta orang atau 92,2 persen dari
               target yang ditetapkan sebanyak 34,35 juta orang.

               Menurut Guntur, ratusan peserta kerap keluar dari program BPJS Ketenagakerjaan
               setelah terkena PHK dari perusahaan yang terpaksa gulung tikar di tengah ekonomi
               yang tak kondusif seperti ini.

               "Jadi masuk rata-rata mungkin bisa 200-300 per bulan, tapi juga ada yang keluar. Jadi
               untuk mengejar target itu sulit," ucapnya.

               Beberapa perusahaan yang gulung tikar ini pun mengakibatkan sejumlah tunggakan
               kepada BPJS Ketenagakerjaan. Guntur menyebut BPJS Ketenagakerjaan memiliki
               piutang sekitar Rp1 triliun hingga posisi terakhir.

               "Piutang itu termasuk beberapa perusahaan yang bangkrut tapi tidak diputihkan," ujar
               Guntur.



                                                       Page 12 of 135.
   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18