Page 14 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 24 SEPTEMBER 2019
P. 14
Sementara, Guntur menyatakan jumlah dana kelolaan BPJS Ketenagakerjaan per Juli
2019 sebesar Rp406,42 triliun atau 91,7 persen dari target sepanjang tahun, Rp443,18
triliun.
"Kalau ekonomi bagus, kan semua naik. Ini memang sedang tidak bagus. Bahkan, kami
punya saham PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk yang terus turun," ungkap Guntur.
RTI Infokom menunjukkan saham Garuda Indonesia menurun dalam enam bulan
terakhir sebesar 8,4 persen. Kemudian, khusus hari ini turun 0,91 persen ke level Rp545
per saham.
Saat ini, BPJS Ketenagakerjaan menempatkan dana investasi di sejumlah portofolio,
seperti saham sebesar 20 persen, surat utang negara (SUN) 50 persen, penyertaan
langsung sekitar 2 persen, sisanya di reksa dana dan deposito.
Secara keseluruhan, Guntur pesimis target perusahaan akan tercapai. Untuk peserta
misalnya, rata-rata setiap bulannya BPJS Ketenagakerjaan mendapatkan peserta baru
sebanyak 200 orang atau 3,5 juta orang.
Namun, kini BPJS Ketenagakerjaan butuh sekitar 2,67 juta tambahan peserta untuk
mencapai target RKAT 2019. Jika demikian, maka minimal perusahaan harus
mendapatkan sekitar 800 orang per bulan demi menyentuh target kepesertaan pada
Desember 2019. "Itu kan di atas rata-rata yang biasanya masuk, jadi berat," katanya.
Tambah Investasi Penyertaan Langsung Selanjutnya, BPJS Ketenagakerjaan juga
berniat menambah alokasi investasi langsung menjadi 5 persen dari total dana kelolaan
yang dimiliki perusahaan. Saat ini, dana yang digelontorkan untuk investasi langsung
belum menyentuh 2 persen.
"Sekarang belum maksimal, kami ingin naikkan," imbuhnya.
Beberapa investasi langsung BPJS Ketenagakerjaan, yakni Jalan Tol Lingkar Luar
Jakarta (JORR) ruas Pondok Indah-Kebun Jeruk dan Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek
II.
Guntur menyatakan pihaknya belum memiliki target proyek baru mana saja yang akan
menjadi target investasi baru BPJS Ketenagakerjaan. Pasalnya, hal itu masih menunggu
revisi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 55 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2013 tentang Pengelolaan Aset Jaminan Sosial
Ketenagakerjaan.
"Yang pasti kami tetap hati-hati dalam menaruh investasi," imbuh dia.
Sejauh ini, tambah Guntur, total investasi di sektor infrastruktur sebesar Rp70 triliun.
Investasi itu ditempatkan melalui berbagai portofolio, seperti penyertaan langsung,
saham, dan SUN.
(aud/sfr).
Page 13 of 135.