Page 149 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 Agustus 2019
P. 149
Title 4 JURNALIS DIINTIMIDASI POLISI SAAT LIPUT DEMO BURUH DI DEPAN DPR
Media Name tirto.id
Pub. Date 16 Agustus 2019
Page/URL https://tirto.id/4-jurnalis-diintimidasi-polisi-saat-liput-demo-buruh- di-depan-dpr-egpu
Media Type Pers Online
Sentiment Negative
Polisi mengancam para jurnalis itu untuk menghapus video atau foto mereka. Jika
tidak, jurnalis itu akan ditangkap.
Sejumlah jurnalis menjadi korban intimidasi aparat kepolisian saat meliput aksi
demo buruh menolak revisi UU Ketenagakerjaan yang digelar di depan Gedung
DPR/MPR, Jumat (16/8/2019) siang.
Syaifullah, jurnalis Vivanews.com , adalah salah satu yang terkena intimidasi. Ia
diancam polisi akan ikut dicokok saat tengah merekam aksi polisi menggiring buruh
ke dalam bus. Saat itu, seorang polisi yang mengenakan baju polo putih kemudian
meminta Syaefullah untuk menghapus rekaman video miliknya.
"Aku sudah menjelaskan dari media [wartawan]," kata dia di depan Gedung TVRI,
Jumat siang.
Intimidasi serupa dialami Nurul Hidayah, jurnalis foto dari Bisnis Indonesia . Polisi
memaksa Nurul untuk menghapus foto-foto penindakan demonstrasi tersebut. Ia
pun sempat beradu mulut dengan aparat guna mempertahankan hasil kerjanya.
Namun, Nurul malah diancam akan diringkus aparat jika tak menuruti perintah
mereka.
Tindakan lebih beringas dilakukan polisi terhadap Midun, jurnalis foto Jawa Pos .
Sang jurnalis bahkan sampai ditarik bajunya dan hasil jepretannya dihapus paksa.
"Baju saya ditarik, dihapus fotonya," ujar Midun.
Nasib serupa dialami Galih, jurnalis dari Lembaga Kantor Berita Nasional Antara ,
perusahaan pers milik pemerintah Indonesia. Polisi meminta Galih untuk tak
bertindak sewenang-wenang dan menunggu rilis dari mereka.
"Tunggu rilis. Kamu jangan sewenang wenang. Lu dari tadi, gue tadi hapus foto
video lu," ujar Galih menirukan omongan polisi.
Demonstrasi di depan Gedung DPR digelar Gerakan Buruh Bersama Rakyat
(GEBRAK). Mereka ingin menyuarakan aspirasinya menolak revisi Undang-Undang
Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2003.
Page 148 of 171.

