Page 159 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 NOVEMBER 2021
P. 159

"Persoalan  pengupahan  di  Tanjungbalai  ternyata  masih  menjadi  persoalan  serius,  pasalnya
              banyak dari perusahaan yang bergerak di berbagai usaha kita duga belum mentaati UU tentang
              tahun 2020 tentang cipta kerja, di antaranya tentang pengupahan yang tidak sesuai UMK, "kata
              Ketua  KNPI  Zulham  Effendi  didampingi  Sekretaris  M.  Azri,  Kamis  (18/11/2021),  ke  sejumlah
              wartawan di gedung KNPI Tanjungbalai.

              Disebutkan Zulham, berdasarkan penelusuran yang dilakukan pihaknya, masih ditemukan para
              pekerja di salah satu perusahaan yang ada di Kecamatan Teluk Nibung, Kota Tanjungbalai, hanya
              dibayar  Rp.40.000  per  hari.  Hal  itu  jauh  dari  standar  upah  minimum  yang  telah  ditetapkan
              pemerintah dengan upah minimum lebih kurang Rp.2.822.425 atau sekitar Rp.94.000 perhari.

              "Dari hasil investigasi kita, terdapat beberapa perusahaan di Tanjungbalai yang diduga tidak
              mematuhi UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang cipta kerja, "kata Zulham.

              Dalam hal tersebut, Ketua DPD KNPI Kota Tanjungbalai, Zulham Effendi didampingi Sekretaris
              M.  Azri,  mendesak  Plt.  Wali  Kota  Tanjungbalai  memerintahkan  dinas  tenaga  kerja  untuk
              menertibkan  perusahaan  nakal  yang  tidak  mematuhi  ketentuan  dan  peraturan  perundang-
              undangan yang berlaku tentang pengupahan di daerah tersebut.

              Menurut mereka, sesuai Pasal 88 angka 63 UU cipta kerja menyebutkan, barang siapa melanggar
              ketentuan sebagaimana dimaksud salah satunya Pasal 88A ayat 3 atau membayar upah lebih
              rendah dari upah minimum, maka dapat dikenai sanksi pidana penjara paling singkat 1 tahun
              dan paling lama 4 tahun dan/atau denda paling sedikit Rp 100 juta dan paling banyak Rp 400
              juta.

              "Kami  mendesak  pemerintah  untuk  memastikan  para  buruh  dan  para  pekerja  diupah  atau
              dibayar jasanya dengan layak sesuai dengan ketentuan. Apabila ada perusahaan yang tidak taat,
              pemerintah kota harus tindak tegas jika dimungkinkan cabut izin usahanya, "tegas Zulham.

              "Kami juga meminta dinas tenaga kerja tidak boleh berpangku tangan dengan kondisi gaji buruh
              yang tidak sesuai ketentuan, "pungkas Sekretaris M. Azri.






































                                                           158
   154   155   156   157   158   159   160   161   162   163   164