Page 417 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 NOVEMBER 2021
P. 417

pekerja dan perusahaan terkait upah. "Namun kalau perusahaan menengah ke atas memang
              sudah taat menurut datanya," ungkapnya.
              Kendati begitu, Usman mengaku tidak memiliki catatan terkait perusahaan yang tak taat UMH
              Sebab selama ini, hanya bersifat laporan dan tak dicatat sebagai data masuk.

              "Kalau selama ini yah taat saja, kalau laporan sih tidak ada. Cuma kesepakatan saja yang kami
              dapati laporannya," ungkapnya.

              Perhitungan UMP tahun 2022 ini, katanya, memang menggunakan metode yang berbeda dari
              sebelumnya. "Kami pakai aturan di PP 36 memacu di situ. Kalau keluhan buruh itu ada. Sebab
              ini dianggapnya tidak sesuai, kenaikan tidak terlalu besar," bebernya.

              Usman  menegaskan, bagi  pemsahaan yang  tidak  mengikuti  UMP  bisa  dipidana.  Hal  ini  akan
              dilaksanakan tahun depan sesuai aturan baru dari UU Cipta Kerja. "Itu akan kami terapkan. Nanti
              kami akan jalankan juga patroli untuk melihat hal ini," tegasnya.

              Samarinda  Pos  mencatat  selama  4  tahun  terakhir  di  mana  angka  inflasi  masih  DIYadikan
              instrument dalam menghitung kenaikan UMP Pada 2018 UMP Kaltim Rp 2.543.331, sedangkan
              inflasi di tahun sebelumnya 3,24 persen. I.alu pada 2019 UMP Kaltim Rp 2.747.561, inflasi kala
              itu 1,66 persen.

              Pada 2020, UMP Kaltim Rp 2.981.378 dan inflasi 0,78 persen. Namun pada 2021 tidak terjadi
              kenaikan nilai UMR Artinya besaran tetap sama seperti 2020. Sementara inflasi tahun ini, tercatat
              sebesar 0,14 persen pada akhir September lalu.

              Namun pada tahun ini untuk menentukan UMR pemerintah tak lagi berpatokan pada inflasi.
              Pemerintah telah memiliki formula bani dalam menentukan besaran UMR Beleid itu merupakan
              turunan dari Undang-un-dang Nomor 11 Cipta Kerja (UU Ciptaker). Dalam beleid itu. pemerintah
              mengatur upah minimum ditetapkan berdasarkan kondisi ekonomi dan ketenagakerjaan.

              Padahal,  dalam  PP  Nomor  78  Tahun  2015  tentang  Pengupahan,  besaran  upah  minimum
              ditetapkan berdasarkan kebutuhan hidup layak dan dengan memperhatikan produktivitas dan
              pertumbuhan ekonomi. Variabel yang dipakai dalam formula upah minimum adalah angka inflasi
              dan pertumbuhan ekonomi.

              Sementara, sesuai Pasal 25 (4) RPP pengupahan, kondisi ekonomi mencakup variabel paritas
              daya beli, tingkat penyerapan tenaga kerja, dan median upah.
              Data pertumbuhan, ekonomi, inflasi, paritas daya beli, tingkat penyerapan tenaga kerja, dan
              median upah bersumber dari lembaga yang berwenang di bidang statistik.

              Penyesuaian nilai upah minimum ini biasa dilakukan setiap tahun dengan mempertimbangkan
              batas atas dan batas bawah upah minimum pada wilayah yang bersangkutan.

              Dalam Pasal 26 (2) RPP Pengupahan dituliskan penyesuaian upah minimum ditetapkan pada
              rentang nilai tertentu di antara batas atas dan batas bawah upah minimum pada wilayah yang
              bersangkutan.

              Batas  atas  upah  minimum  merupakan  acuan  nilai  upah  minimum  tertinggi  yang  dihitung
              menggunakan variabel rata-rata konsumsi per kapita dan rata-rata banyaknya Anggota Rumah
              Tangga (ART) yang bekerja pada setiap rumah tangga. Sementara, batas bawah upah minimum
              merupakan acuan upah minimum terendah yang besarannya 50 persen dari batas atas upah
              minimum.




                                                           416
   412   413   414   415   416   417   418   419   420   421   422