Page 171 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 24 SEPTEMBER 2021
P. 171

TEMUI MENKO POLHUKAM, KEPALA BP2MI: PENEMPATAN ILEGAL PMI ADALAH
              KEJAHATAN SERIUS
              Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani mengatakan,
              penempatan ilegal Pekerja Migran Indonesia (PMI) adalah kejahatan luar biasa.

              Hal itu disampaikan Benny saat menemui Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan
              (Menko Polhukam) Mohammad Mahfud Mahmodin (Mahfud MD) di Kantor Kementerian Politik,
              Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam), Rabu (22/9/2021).

              "Ini (penempatan ilegal PMI) adalah kejahatan serius. Para sindikat tersebut dilindungi pihak-
              pihak  yang  memiliki  atribut  kekuasaan.  Apabila  dibiarkan,  maka  para  korban  yang  mana  90
              persen di antaranya merupakan kaum perempuan, rawan mendapatkan eksploitasi," ujar Benny.

              Menurut  Benny,  perang  melawan  sindikat  penempatan  ilegal  PMI  membutuhkan  kerja  sama
              semua pihak dengan pendekatan hukum multi doors.

              "Kami memohon kepada Menko Polhukam, negara tidak boleh kalah, hukum harus bekerja, dan
              BP2MI  tidak  bisa  bekerja  sendiri,"  kata  Benny,  dalam  keterangan  tertulis  yang  diterima
              Kompas.com, Kamis (23/9/2021).

              Pada kesempatan tersebut, ia memohon agar seluruh jajaran Kementerian dan Lembaga terkait
              dapat bekerja sama dengan BP2MI.

              "Kami juga memohon Pak Menko bisa memimpin langsung gerakan melawan mafia ini," pinta
              Benny.

              Menanggapi hal itu, Dewan Pengarah Satuan Tugas (Satgas) Pencegahan dan Pemberantasan
              Sindikat Penempatan Ilegal PMI Komisaris Jenderal Polisi (Komjen. Pol.) Purnawirawan (Purn.)
              Suhardi  Alius  mengatakan,  BP2MI  memiliki  kelemahan  kewenangan  dalam  pemberantasan
              sindikat penempatan ilegal PMI.

              "Ada regulasi yang kurang, karena di BP2MI tidak ada kewenangan penegakan hukum. Oleh
              karena itu, kami mendorong aparat penegak hukum dapat berkontribusi," jelas Suhardi.

              Sementara itu, Mahfud MD merespons baik usulan yang diberikan BP2MI. Ia juga menyampaikan
              berbagai  pendekatan  dalam  membangun  hukum,  terutama  untuk  mengatasi  kendala  yang
              dihadapi BP2MI.

              "Membangun  hukum  ada  tiga,  aturan,  struktur,  dan  budayanya.  Oleh  karena  itu,  mari  kita
              benahi, dan usul-usul tadi bagian dari strukturnya," paparnya.

              Untuk  mendukung  BP2MI  dalam  menangani  sindikat  penempatan  ilegal  PMI,  Mahfud  MD
              bersedia  menjadi  keynote  speaker  dalam  Rapat  Koordinasi  Nasional  (Rakornas)  Satgas
              Pencegahan dan Pemberantasan Sindikat Penempatan Ilegal PMI.

              Rencananya, Rakornas tersebut akan dilaksanakan di Bandung pada Selasa, (5/10/2021).













                                                           170
   166   167   168   169   170   171   172   173   174   175   176