Page 35 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 24 SEPTEMBER 2021
P. 35

Wakil  Ketua  Dewan  Pengupahan  Nasional  (Depenas)  Adi  Mahfudz  mengatakan,  rumus
              penetapan upah minimum yang sudah diatur lewat PP No 36/2021 dan UU Cipta Kerja harus
              diikuti sehingga tidak ada lagi ruang negosiasi dalam penetapan upah minimum seperti yang
              sebelum ini kerap terjadi.

              "Selama ini ada salah kaprah dalam menyikapi upah minimum. Upah minimum itu seperti sudah
              menjadi upah efektif atau upah layak, padahal upah minimum sifatnya adalah sebagai jaring
              pengaman  nasional,"  ujar  Adi,  perwakilan  kalangan  pengusaha,  saat  dihubungi,  Kamis
              (23/9/2021).

              Sebelum  ini  besaran  upah  minimum  didapat  dengan  menyandingkan  upah  minimum  tahun
              berjalan dengan total persentase pertumbuhan ekonomi dan inflasi. Formulanya adalah upah
              minimum tahun berjalan ditambah hasil pengalian upah minimum tahun berjalan dengan hasil
              penjumlahan inflasi dan pertumbuhan ekonomi.

              Ke depan, penentuan upah minimum tidak lagi menjumlahkan angka inflasi dan pertumbuhan
              ekonomi,  melainkan  hanya  memakai  salah  satu  variabel  antara  persentase  inflasi  atau
              pertumbuhan ekonomi. Variabel yang dipakai adalah yang angkanya tertinggi.

              Adapun untuk menghitung upah minimum perlu dilakukan penghitungan batas atas dan batas
              bawah. Batas atas didapat dengan menyandingkan nilai rata-rata konsumsi per kapita, rata-rata
              jumlah anggota rumah tangga (ART), dan rata-rata jumlah ART yang bekerja di setiap rumah
              tangga.

              Sementara batas bawah upah minimum adalah 50 persen dari batas atas. Variabel batas atas
              dan batas bawah ini sebelumnya tidak berlaku.

              Besaran upah minimum kemudian didapatkan dengan menyandingkan variabel upah minimum
              tahun berjalan, persentase pertumbuhan ekonomi atau inflasi, dengan selisih batas atas dan
              batas bawah upah minimum tersebut.
              Sebagai simulasi kasar, upah minimum tahun berjalan yang berlaku di DKI Jakarta adalah Rp
              4,27 juta. Mengacu pada UU Cipta Kerja, jika pertumbuhan ekonomi Jakarta diasumsikan 6,01
              persen, dengan inflasi 3 persen, rata-rata konsumsi per kapita Rp 2,15 juta, rata-rata jumlah
              ART  4,3, dan  rata-rata  jumlah  ART  yang  bekerja  1,8,  maka  besaran  upah  minimum  Jakarta
              adalah Rp 4,36 juta.

              Jika  menggunakan  rumus  lama, dengan  asumsi nilai  pertumbuhan  ekonomi  dan  inflasi  yang
              sama,  besaran  upah  minimum  Jakarta  yang  didapat  adalah  Rp  4,66  juta.  Ini  menunjukkan,
              dengan rumus lama, besaran kenaikan upah minimum berpotensi lebih tinggi.

              Adi  membenarkan,  dengan  sistem  pengupahan  baru  pasca-UU  Cipta  Kerja,  kenaikan  upah
              minimum akan menjadi lebih moderat dibandingkan dengan sebelumnya. Upah minimum tidak
              akan  naik  setinggi  tahun-tahun  sebelumnya  ketika  penetapan  upah  minimum  masih  bisa
              dinegosiasikan antara perwakilan serikat pekerja, pengusaha, dan pemerintah.

              Serikat pekerja menolak Anggota Depenas dari perwakilan buruh, Mirah Sumirat, mengatakan,
              sejumlah  perwakilan  serikat  buruh  di  Depenas  menolak  penghitungan  upah  minimum  2022
              menggunakan formula baru tersebut. Dari lima unsur perwakilan buruh, sebanyak dua orang
              tidak lagi mengikuti rapat-rapat.

              Menurut Mirah, tidak tepat jika penetapan upah minimum 2022 mengacu pada UU Cipta Kerja.
              Ini mengingat regulasi sapu jagat sedang diuji formal di Mahkamah Konstitusi. "Saat ini posisinya
              masih J R (judicial review), harapan kami pemerintah seharusnya juga menghormati proses yang
              berjalan," katanya.

                                                           34
   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40