Page 130 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 JULI 2020
P. 130

Menurut dia, predikat WTP tersebut dia harapkan terus bisa dipertahankan dan agar Kemnaker
              terus memperbaiki apa yang masih kurang di masa mendatang. Menaker menegaskan apa yang
              dilakukan  kementeriannya  harus  sesuai  dengan  peraturan  dan  perundang-undangan  yang
              berlaku.

              Ia menambahkan  opini WTP  dari BPK itu adalah wujud komitmen dan tekad seluruh jajaran di
              Kemnaker  untuk  senantiasa  menggunakan  anggaran  negara  secara  baik,  transparan  dan
              akuntabel.
              Pada 2020, Menaker berharap seluruh pejabat tinggi madya dan pratama mampu melakukan
              percepatan  dari  implementasi  program  kegiatan  di  Kemnaker  termasuk  realisasi  anggaran
              kementerian tersebut.

              "Kita berharap agar output-nya bisa berkualitas, dampaknya bisa dirasakan oleh masyarakat,
              tapi  juga  anggarannya  bisa  dipertanggungjawabkan  sesuai  standar  akuntasi  dan  prosedur
              maupun peraturan perundang-undangan yang berlaku," kata Menaker.

              Berdasarkan  ketentuan  Undang-Undang  Keuangan  Negara  dan  UU  APBN  setiap  tahun
              pemerintah menyampaikan laporan keuangan sebagai wujud pertanggungjawaban pelaksanaan
              APBN untuk diperiksa oleh BPK. Laporan keuangan yang disampaikan terdiri dari 87 laporan
              kementerian/lembaga,  termasuk  Laporan  Keuangan  Bendahara  Umum  keuangan  Negara
              (LKBUN) dan LKPP yang mengkonsolidasi seluruh LKKL dan LKBUN tersebut.
              Predikat WTP kepada Pemerintah Pusat setelah mempertahankan opini WTP sejak 2016-2019
              ditandai dengan penyerahan satu paket buku Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) 2019 oleh Ketua
              BPK RI Agung Firman Sampurna kepada Presiden Joko Widodo, disaksikan oleh Wapres KH
              Ma'ruf Amin, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Sekretaris
              Negara Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan seluruh Anggota BPK RI..









































                                                           129
   125   126   127   128   129   130   131   132   133   134   135