Page 86 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 JULI 2020
P. 86
Setelah pemeriksaan dilakukan, diketahui, korban yang meninggal dunia adalah ABK LG (Letter
of Guarantee) asal Indonesia bernama Seri Tindige yang merupakan kru kapal Quan Shengfa
Fishing Boat (CT-2513).
Jenazah langsung dievakuasi dan disemayamkan di Rumah Duka Pingtung untuk pemeriksaan
lebih lanjut.
Kepala BP2MI Manado, Hard Marentek selanjutnya meminta KDEI Taiwan segera mengurus
pemulangan jenazah almarhum dan melaporkan perkembangannya secara berkala sebagai
bentuk kehadiran negara.
KDEI Taiwan kemudian berkoordinasi dengan perwakilan agensi yang menyatakan akan
mengurus pemulangan jenazah almarhum hingga ke Indonesia. KDEI juga menghubungi Nopsin
Tindige yang merupakan adik kandung almarhum yang bekerja di kapal yang sama.
Berdasarkan komunikasi dengan pihak keluarga, jenazah almarhum diminta untuk dapat
dipulangkan secara utuh agar dapat dikuburkan di tanah kelahirannya di Desa Tabang Barat
Kepulauan Talaud.
KDEI juga mendapatkan informasi dari Nopsin Tindige bahwa pada saat tanggal kejadian,
almarhum bersama seluruh kru kapal lain sedang dalam posisi beristirahat di Pelabuhan
Tongkang.
Pada Sabtu 4 Juli 2020, almarhum masih terlihat berkumpul bersama kru kapal yang lain, namun
pada keesokkan harinya sudah tidak diketahui lagi keberadaannya.
Hilangnya Seri Tindige dilaporkan ke Kepolisian Pingtung hingga pencarian pun dilakukan namun
tidak membuahkan hasil hingga kemudian ditemukan jenazahnya.
Selanjutnya, Senin 13 Juli 2020, KDEI Taiwan memenuhi panggilan Kejaksaan Pingtung yang
mengagendakan pemeriksaan dan otopsi jenazah Seri Tindige.
Tim Forensik Kejaksaan Pingtung juga mewawancarai Nopsin Tindige untuk mengetahui riwayat
penyakit almarhum seperti penyakit jantung, dll Namun Nopsin Tindige menyatakan bahwa
almarhum tidak memiliki riwayat penyakit jantung dan dari Indonesia hanya membekali diri
dengan obat-obatan yang mudah dibeli di pasaran.
Nopsin menyampaikan, pada Maret 2019 yang lalu, ketika kapal bersandar di Pingtung, Nopsin
pernah mengantar almarhum untuk berobat di rumah sakit setempat namun tidak mengetahui
dengan persis penyakit apa yang diderita.
Usai otopsi, pihak Kejaksaan Pingtung menggelar sidang yang dihadiri Nopsin Tindige yang
didampingi pihak KDEI Taiwan dan Kepolisian Pingtung.
Pihak Kejaksaan menyampaikan bahwa berdasarkan hasil visum jenazah, tidak terlihat adanya
tanda-tanda kekerasan fisik.
Perkiraan sementara, almarhum meninggal dunia akibat tenggelam di Pelabuhan Tongkang,
namun belum diketahui apa yang menjadi pemicunya.
Untuk itu, dilakukan otopsi agar penyebab almarhum meninggal dapat diketahui dengan pasti.
Adapun hasil otopsi akan turun sebulan kemudian.
Jenazah dipulangkan pada 19 Juli 2020 dengan pesawat komersil dari Bandara Internasional
Taoyuan Taiwan menuju Bandara Internasional Soekarno Hatta lalu dipulangkan ke Manado
besoknya.
85