Page 177 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 JUNI 2020
P. 177
PENJELASAN PIHAK IMIGRASI TERKAIT MASUKNYA 152 TKA ASAL CHINA KE
SULAWESI TENGGARA
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ilham Rian Pratama , JAKARTA - Gelombang pertama
kedatangan tenaga kerja asing (TKA) asal China ke Indonesia sudah terlaksana.
Sebanyak 152 dari 500 TKA asal China yang akan datang ke Tanah Air telah mendarat di
Kendari, Sulawesi Tenggara melalui Bandara Haluoleo pada pukul 20.30 WITA, Selasa
(23/6/2020).
Terkait kedatangan warga negara asing (WNA) sebagai TKA, pihak Imigrasi menjelaskan tidak
berdiri sendiri.
Kabag Humas dan Umum Ditjen Imigrasi Arvin Gumilang menerangkan, awal kedatangan WNA
sebagai TKA adalah karena adanya permintaan dari pengguna TKA.
"Kemudian pengguna TKA akan mengajukan surat rekomendasi kepada kementerian terkait.
Contoh, kalau WNA sebagai TKA, rekomendasi dari Kemenaker. Kalau datang sebagai dosen,
maka rekomendasi dari Kemenristekdikti, dan sebagainya," jelas Arvin kepada Tribunnews.com,
Jumat (26/6/2020).
Karena yang hendak datang adalah WNA sebagai TKA, maka pangkal rekomendasinya ada di
Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker).
Ketika rekomendasi sudah ada, maka kata Arvin, akan diajukan Rencana Penggunaan Tenaga
Kerja Asing (RPTKA) kepada Kemenaker.
"Jika RPTKA sudah disetujui, maka secara sistem akan terhubung dengan sistem imigrasi dan
imigrasi akan mendapat notifikasi untuk permohonan penerbitan visa," kata dia.
Arvin menuturkan, setiap permohonan yang masuk akan diverifikasi oleh petugas imigrasi, baik
secara administrasi persyaratan maupun secara sistem imigrasi.
Hal itu untuk mengecek apakah WNA tersebut masuk daftar penangkalan atau tidak.
Setelah permohonan visa disetujui, kata Arvin, maka akan diterbitkan visa di kedutaan di mana
WNA tersebut akan mengambil visa.
Untuk perkara 152 WNA ini, sesuai dengan Peraturan Menteri Hukum dan HAM
(Permenkumham) Nomor 11 Tahun 2020 tentang Pelarangan Sementara Orang Asing Masuk
Wilayah Negara Republik Indonesia, maka semua WNA saat ini dilarang masuk, namun ada
beberapa pengecualian.
"Jika 152 WNA tersebut masuk dalam pengecualian yang diperbolehkan dan tidak masuk
penangkalan, maka imigrasi akan memberikan izin masuk," terang Arvin.
Namun perlu diingat, ujar Arvin, dalam masa pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, garda
terdepan adalah Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang akan memeriksa sisi kesehatan
setiap WNA yang masuk.
"Jika mereka sudah menyatakan WNA clear dan sehat, maka selanjutnya imigrasi memeriksa
dokumennya," ujarnya.
"Selanjutnya menurut informasi dari imigrasi Kendari, saat ini 152 WNA yang sudah tiba sedang
menjalani isolasi mandiri," Arvin memungkasi.
176