Page 91 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 JUNI 2020
P. 91
positive - Soes Hindharno (Kepala Bagian Humas Pemerintah Kota (Pemkot) Pekanbaru) Pekerja
migran korban PHK dan calon pekerja migran mengikuti program Kartu Prakerja guna
meningkatkan skill dan mendapatkan insentif di masa pandemi COVID-19
Ringkasan
Tak selamanya pekerja migran membawa uang banyak ke kampung halaman. Pandemi
memperparah situasi tersebut.
Seharusnya Arumi Marzudhy mengakhiri masa empat tahun bekerja di Singapura pada
September 2019, lalu pulang ke kampung halamannya di Blitar, Jawa Timur. Namun karena
ketika itu majikan belum menemukan pengganti, Arumi harus bertahan lebih lama dan bahkan
ikut pindah ke Thailand.
KELOMPOK YANG TERLUPAKAN: TKI YANG PULANG SAAT PANDEMI
Tak selamanya pekerja migran membawa uang banyak ke kampung halaman. Pandemi
memperparah situasi tersebut.
Seharusnya Arumi Marzudhy mengakhiri masa empat tahun bekerja di Singapura pada
September 2019, lalu pulang ke kampung halamannya di Blitar, Jawa Timur. Namun karena
ketika itu majikan belum menemukan pengganti, Arumi harus bertahan lebih lama dan bahkan
ikut pindah ke Thailand.
Arumi, pekerja migran asal Indonesia, bekerja untuk keluarga asal Amerika. Sebelum di
Singapura dan Thailand, ia menghabiskan 10 tahun di Hong Kong.
Rencana pulang ia atur ulang. Arumi semestinya sampai ke Indonesia pada 30 Maret 2020,
namun COVID-19 memaksanya memajukan jadwal jadi 19 Maret. Arumi pulang dengan rindu
yang menumpuk.
Para tetangga kampung menyambut dengan cara yang tak pernah Arumi bayangkan. Mereka
cemas Arumi membawa virus meski sebenarnya pada 13 Maret Juru Bicara Pusat Administrasi
Situasi COVID-19 Thailand, Taweesin Wisanuyothin, sudah mengumumkan tak ada
penambahan kasus baru selama dua bulan terakhir. COVID-19 pertama di negara tersebut
tercatat pada 13 Januari.
"Saya cuma joging tapi beberapa warga keberatan. Saya sampai didatangi TNI dan polisi ke
rumah," katanya kepada reporter Tirto , Kamis (25/6/2020).
Paranoia warga perlahan menghilang, tapi itu tak membuat masalah Arumi selesai. Ia kini
dihantam persoalan ekonomi, sebagaimana jutaan orang Indonesia lain.
Sadar betul sulit mencari pekerjaan dalam situasi pandemik, ia memilih berjualan rengginang,
penganan yang dibuat dari beras ketan kering lalu digoreng. Tapi usaha ini tak bertahan lama
karena pemasukannya ternyata tak seberapa. Untuk tetap hidup, Arumi lalu membuka usaha
jasa boga dan berjualan aneka bibit bunga. "Yang penting dapat income from home ," katanya.
Arumi tahu harus kerja ekstra keras karena ia tidak termasuk kelompok yang berhak
mendapatkan bantuan sosial (bansos) dari pemerintah. Ia menyambung hidup bermodalkan
90